Masa kanak-anak merupakan masa bermain. Anak akan selalu berusaha menghindar pada satu kegiatan demi bisa bermain dengan temannya atau bahkan bermain sendiri di rumah.
Dunia anak adalah dunia bermain. Sebuah permainan bisa melatih keterampiln anak dan kerja sama anak. Sehingga diharapkan jika anak sedang bermain maka jangan memarahInya tetap pada batasan tetapi walaupun hanya beberapa menit ada manfaat dari sebuah permainan yang di dapat oleh anak.
Dalam bermain dan permainan, terdapat beberapa jenis permainan, yaitu :
1. Fungsional
Jenis permainan fungsional biasanya ditandai dengan gerakan fisik-motorik anak. Berikut beberapa contoh jenis permainan fungsional:
A. Kejar-kejaran
Tujuan dari permainan iniyaitu anak akan bergerak aktif dan belajar kon sentrasi juga. Permainan ini iasanya bisa dilakukan di hlam yang luas. Cara berin permainan ini yaitu :
1. Bagilah pemain menjadi dua kelompok, dalam menetukan kelompok kita bisa bermain batu, gunting, kertas. Kelompok yang menang akan mejadi kelompok pertama sebaga pengejar kemudian kelompok kedua sebagai yang dikejar.
2. Saat permainan di mulai mereka akan saling mengejar. Ketika kelompok kedua akan tertangkap oleh kelompok pengejar, kita bisa diam dan tidak berlari tetapi dengan mengatakan bijim. Ketika ada anak yang berkata bijim, maka mereka tidak bisa disentuh oleh pengejar dan cara mereka untuk bergerak kembali dengan disentuh oleh teman yang menjadi satu kelompok yaitu kelompok yang dikejar.
3. Ketika kelompok kedua ada yang tertangkap atau tersentuh oleh si pengejar, maka merea akan bergantian menjadi pengejar dan dikejar.
B. Permainan Panggilan
Cara bermain permainan ini :
1.Bagi pemain menjadi 2 kelompok.
2.Jika sudah tentukan nama kelompok tersebut, misalnya untuk kelompok pertam dinamai kelompok biru dan kelompok kedua bernama hijau. Pemberian nama kelompok ini bebas tanpa ketentuan apapun
3.Mintalah mereka untuk berbaris memanjang dan saling berhadapan
4.Ketika instruktur memanggil nama kelompok maka nama kelompok yang dipanggilnya akan dikejar begitu seterusnya cara bermain permainan ini.
C. Permainan bangkiak
Cara bermain permainan ini yaitu 4 orang harus menggerakkan bangkiak secara bersamaan dan jika tidak bersama pati bangkiak tidak akan jalan sehingga beberapa orang akan jatuh.
D. Balap Karung
Seperti namanya permainan ini menggunakan karung sebagai permainannya. Beberapa anak akan berlomba dengan kaki yang dimasukkan ke dalam karung kemudian anak harus menuju garis finish dengan cara melompat, berjalan cepat.
E. Jaga Batu
Pemainan ini yaitu kuta harus mengumpulkan sebuah batu, jika dikampung halaman saya biasanya menggunakan batu bata. Kemudian kita susun batu tersebut.Â
Peserta yang mengkuti permainan ini jumlahnya bebas tetapi satu orang akan menjaga batu. Jika sudah ditentukan penjaga batu maka kita harus melempar batu tersebut dengan batu sampai rubuh jika sudah rubuh penjaga batu akan menangkap sekaligus mencega teman-temannya un tuk tidak mendekati batu tersebut untuk disusun. Permainan ini menang jika mereka bisa menyusun batu tersebut hingga tiada roboh.
2. Konstruktif
Permainan konstruktif yaitu permainan yang menggunakan media dalam bermain (membuat sesuatu). Contoh permainannya seperti membuat bentuk dengan plastisin, membangun sebuah bentuk dengan menggunakan lego, menggunakan pasir untuk membentuk sesuatu, dan membangun sebuah bangunan dengan menggunakan balok.
3. Bermain peran (drama)
Bermain peran ini sering sekali dilakukan oleh anak usia dini biasanya anak akan memerankan seseorang ataupun pekerjaan orang-orang contohnya, bermain rumah-rumahan.Â
Dalam permainan itu kita bisa berperan sebagai ibuk, anak, ayah ataupun orang lain yang berada dalam keluarga tersebut. Ataupun anak akan bermain sebgai pedangang dan pembeli taupun pekerjaan lainnya. Ketika anak bermin seperti itu dan bisa memerankannya anak pasti memerhtikan kejadian tersebu dan merekamnya di otak anak tersebut.
4. Formal Play
Jenis permainan formal play yaitu jenis permainan yang harus dipatuhi ketika bermain perminannya. Contoh permainannya yaitu :
a. Bekelan
Permainan ini sering sekali dimainkan oleh anak-anak perempuan tetapi anak lelaki juga bisa bermain permainan ini. Cara bermainnya yaitu:
1. Kita membutuhkan bola dan bekel, untuk bekel berjumlah lima.
2. Pemain memantulkan bolanya dengan diikuti bji bekel. Permainan bekel terdapat lima tingkatan. Tingkatan pertama, setelah bol dipantulkan kita hanya mengambil bekel satu persatu kemudian mengambil dua-dua, kemudian mengambil tiga dan seterusnya
3. Tingkat ke dua bekel dibalik ke posisi kiri dan jika semua sudah dibalik maka kta bisa mengambilnya seperti pada tingkat pertama
4. Tingkat ke tiga dibalik ke posisi kanan  dan sama seperti padat ingkat pertama
5. Tingkat ke empat bekel di balik dengan posisi telungkup
6. Tingkat kelima bekel dirubah pada posisi tengah
Permainan ini akan berhenti jika pemain tidak bisa menangkap bola atau tidak mengambil bekel sesuai dengan tingkatannya.
B. Dakon
Dakon merupakan perinan yang menggunakan papan yang terdpat tujuh lubang pada setiap sisinya dan dua lubang yang cukup besr pada bagian tengah di setiap sisi atau biasa disebut rumah dan biji yang bisa didapat dari kerikil, ataupun bji-bjian tetapi biasanya ketik kita membeli papan dakon plastik disana kita sudah mendapatkan biji dakon tersebut.
Cara bermainnya yaitu, para peman akan menetukan siapa yang berman pertama kemudian pemain yang menang akan memilih rumahnya dan mengambil bijinya untuk diisi di setiap lubang pada papan dakon. Jika pemain meletakkan biji terakhir pada lubang yang kosong, maka pemain tersbut harus bergant dan dengan pemain lainnya dan menunggu pemain selanjutnya meletakkan biji terakhir pada lubang yang kosong.
Pemain dapat dikatakan menang setelah menghitung  bji yang ada di rumahanya. Siapa yang mendapatkan biji banyak maka ia menjadi pemenangnya.
Dari penjelasan tersebut kita bisa tahu jenis-jenis permainan dan penggolongan permainan tersebut serta cara bermainnya.
Saya mengambil hampir rata-rata permainan tradisional dikarenakan sudah mulai runtuhnya permainan tradisional di zaman sekarang.Â
Permainan-permainan tersbut digantikan oleh gadget sehingga jarang sekali kita melihat anak yang bermain permainan tersebut bahkan beberp tifak mengetahuinya. Dengan penjelasan ini saya harap bisa memberi pengetahuan kepada para pembaca sekalian.