1. Risiko terhadap Stabilitas Perbankan: CBDC dapat menyebabkan perpindahan dana besar-besaran dari bank komersial ke bank sentral, yang dapat mengganggu stabilitas sistem perbankan.
2. Tantangan Infrastruktur: Diperlukan infrastruktur digital yang memadai untuk mendukung operasional CBDC, terutama di daerah terpencil.(Kompasiana)
3. Ancaman Siber dan Kebocoran Data: CBDC harus dirancang dengan sistem keamanan yang kuat untuk mencegah penyalahgunaan data dan serangan siber.
4. Kontrol Finansial Berlebihan: Tanpa regulasi yang tepat, CBDC dapat digunakan sebagai alat kontrol ekonomi dan politik yang sensitif.
CBDC adalah alat canggih yang dapat membantu menghadapi krisis ekonomi dan menjawab tantangan era digital. Namun, implementasinya juga membawa risiko serius, terutama dalam hal kontrol dan kebebasan finansial masyarakat. Oleh karena itu, penting bagi setiap negara, termasuk Indonesia, untuk membangun kerangka hukum dan teknologi yang transparan, demokratis, dan akuntabel agar CBDC benar-benar menjadi alat untuk kemajuan bersama, bukan pengawasan massal.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI