AnalisNews_ ddf -Fenomena di desa sekarang apapagi dalam era Pndemi ini , ada banyak  cewek yang bertanya pada saya  kerja atau nikah?  Jawab : Bagi saya yg penting kerja. Kelak nikah dan punya anak jadi harus berhenti kerja ya enggak apa-apa. Saya gak punya anak, terusin bekerja.Dan jangan malu kerja dg pendapatan kecil, gak level dengan pendidikan.Curcol: saya jualan tas, sempat dipertanyakan keluarga, udah dikuliahin mahal koq cuma jualan tas kerajinan.sebuah produksi loka bukan Fabrikan , tetanggaku semua disibukkan Kegiatan pengrajin itu belakangan ini.
Juga sempat gak pede, karena istri teman-teman kantor suami tasnya bermerek semua. Saya selalu pakai tas sample yg sedang dicoba, kalo sdh enak pakenya baru produksi.  namun era berubah , Setelah 4 tahun berjualan di bazaar dan Supermarket , dapat permintaan expor pengusaha kecil di Amrik. 3 tahun kemudian dapat tawaran pameran di Jepang. Sekarang teratur expor ke distributor tas di sana, sudah 12 tahun  ibunda sukses jadi pengrajin bahkan ditengah pandemi begini tetap bertahan .
Sampai sekarangpun pendapatan gak sebanding kalau kerja kantoran. Tapi flexible, bisa pindah2 ikut suami, bisa sambil ngurus ortu & mertua yg sakit tua bertahun-tahun , jadi caregiver adik yang ODDS. Dan bisa kenal banyak pengrajin di desa Ku  terutama bagi remaja baru dan ibu -bu untuk tambahan Income . Kponsep mereka dalam semangat di hatinya :
 -Jangan takut kerja keras, jongkok di rumah bersih atau jongkok di rumah kampung lantai tanah.
- Konsisten dengan yg kecil & remeh, jangan cepet ganti ke yg kayaknya cepat kaya. Terlalu sering ganti kita gak pinter2, gak sempat jadi ahli di bidangnya.
-Cuekin ejekan orang.
TIP : Terus aja melangkah dan melangkah sekalipun  pelan pasti tetap  Jalan terus dan teruss  melangkah .
Catatan : Â Kadang sukses, kadang ambleg (spt masa pandemi ini), tapi harga diri & kepuasan bekerja tak ternilai.
(Lowprofile Produktoin - satisfaction is priceless.)