Mohon tunggu...
Sila KarismaBestari
Sila KarismaBestari Mohon Tunggu... Mahasiswa

Hallo saya Sila, Mahasiswa dari prodi PGSD Universitas Negeri Semarang

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Membangun Identitas Profesional dalam Perjalanan Menuju Panggung Pengajaran

27 Maret 2024   14:15 Diperbarui: 27 Maret 2024   14:23 233
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Sila Karisma Bestari, Bagas Kurnianto, S.Pd., M.Pd. 

Mahasiswa PGSD, Dosen PGSD FIPP Universitas negeri Semarang.

Dunia pendidikan merupakan ranah yang tak terpisahkan dari peran seorang guru, sebab keberadaannya menjadi komponen yang sangat penting dalam dunia pendidikan. Guru tidak hanya berperan sebagai pelaku, melainkan menjadi inti dari proses pembelajaran yang efektif dan berkelanjutan. Sebagai elemen kunci dalam lingkungan pendidikan, guru berfungsi sebagai pilar utama yang tidak hanya menyampaikan pengetahuan, tetapi juga membentuk karakter, memberi inspirasi, serta menciptakan lingkungan belajar yang inklusif dan menyenangkan bagi setiap siswa. Peningkatan kualitas guru menjadi suatu keharusan yang tak terbantahkan guna mencapai tujuan yang diinginkan, yakni menghasilkan siswa yang berkualitas.

 Prinsip dasar ini menegaskan bahwa guru yang memiliki kompetensi dan profesionalisme tinggi akan mampu membimbing, menginspirasi, dan memotivasi siswa dengan lebih efektif. Oleh karena itu, langkah-langkah untuk meningkatkan kualitas guru bukanlah pilihan, melainkan menjadi prioritas utama dalam pembangunan dan peningkatan sistem pendidikan. Dengan tersedianya guru-guru yang berkualitas, bukan hanya siswa yang akan merasakan manfaatnya, tetapi juga masyarakat dan negara secara keseluruhan akan merasakan dampak positifnya dalam pembangunan generasi yang unggul dan berkualitas.

Dalam perjalanan menuju panggung pengajaran, proses membangun identitas profesional bukanlah hanya sekadar langkah biasa, melainkan menjadi inti dari pengembangan seorang guru. Identitas profesional menandakan siapa kita bagaimana kita dipahami dalam peran pendidik. Ini bukan hanya tentang pengetahuan dan keterampilan teknis, melainkan juga tentang nilai-nilai yang kita anut, keyakinan yang kita pegang, serta sikap dan perilaku yang kita tunjukkan dalam interaksi dengan siswa, rekan kerja, dan seluruh lingkungan pendidikan. 

Dalam konteks yang semakin dinamis dan kompleks, identitas profesional bukanlah sesuatu yang statis; ia terus berkembang seiring dengan pengalaman dan refleksi yang kita alami dalam dunia pengajaran. Dengan memahami pentingnya identitas profesional, kita dapat memperkuat komitmen kita terhadap profesi ini dan memberikan kontribusi positif yang lebih besar terhadap dunia pendidikan.

Kemampuan profesional seorang guru pada intinya merupakan hasil dari pengembangan keterampilan dasar yang mendalam dan pemahaman yang luas tentang perannya dalam mengajar. Ini mencakup penguasaan keterampilan pokok seperti manajemen kelas, perencanaan pembelajaran, evaluasi, dan interaksi yang efektif, serta pemahaman yang menyeluruh tentang karakteristik siswa sebagai peserta didik, materi pelajaran yang diajarkan, dan lingkungan pembelajaran. Sejalan dengan konsep ini, guru harus dianggap sebagai seorang profesional yang memerlukan pendidikan, pelatihan, dan pengembangan berkelanjutan agar mereka dapat memenuhi kebutuhan kompleksitas dan dinamika dalam lingkungan kelas dan mencapai hasil pembelajaran yang optimal untuk siswa. Karenanya, pekerjaan seorang guru bukanlah sekadar pekerjaan biasa, tetapi suatu panggilan yang menuntut dedikasi, komitmen, dan keterampilan yang tinggi untuk menjalankannya dengan baik. 

Dalam Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, Pasal 1 ayat (1) dinyatakan, Guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai dan, mengevaluasi peserta didik pada jalur pendidikan formal, pada jenjang pendidikan dasar dan pendidikan menengah." 

Guru yang profesional harus memiliki tiga keterampilan yang penting. Pertama, keterampilan kognitif, yang berarti guru harus memiliki pengetahuan yang luas tentang materi pelajaran, teknik pengajaran, penggunaan media pembelajaran, dan kemampuan untuk merencanakan serta mengembangkan kegiatan pembelajaran dengan efektif. Kedua, keterampilan psikomotor, yang berarti guru diharapkan memiliki pengetahuan dan keahlian dalam menerapkan ilmu yang dimilikinya dalam kehidupan sehari-hari, termasuk dalam pengajaran di kelas. Ketiga, keterampilan afektif, yang menunjukkan bahwa guru harus memiliki sikap yang baik, perilaku yang baik, dan menjadi contoh yang baik bagi para siswanya untuk diteladani. 

Peningkatan kinerja dan profesionalisme guru melibatkan beberapa aspek kunci. Pertama, guru harus mampu mengaitkan materi pelajaran dengan kehidupan sehari-hari siswa, sehingga siswa dapat melihat relevansi dan aplikasi praktis dari apa yang dipelajari dalam kehidupan mereka sehari-hari. Selain itu, guru yang profesional juga piawai dalam menerapkan kemajuan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) dalam proses pembelajaran, sehingga dapat memanfaatkan kecanggihan IPTek untuk meningkatkan efektivitas pembelajaran. Selanjutnya, guru yang berkualitas juga harus memiliki sifat peka terhadap kebutuhan dan perkembangan siswa, menjadi kritis terhadap pendekatan pembelajaran yang digunakan, serta mampu mengembangkan kreativitas dalam menyajikan materi pembelajaran agar lebih menarik dan memotivasi siswa. Dengan menggabungkan semua aspek ini, guru dapat meningkatkan kinerja mereka dan memberikan kontribusi yang lebih besar dalam menciptakan pengalaman pembelajaran yang bermakna dan efektif bagi siswa. 

Untuk menemukan hakikat pendidikan dan bekal mencapai tujuan pendidikan, seorang guru harus memahami dan menerapkan empat kompetensi guru antara lain kompetensi pedagogik, kompetensi professional, kompetensi sosial, dan kompetensi kepribadian. Membangun identitas profesional dalam perjalanan menuju panggung pengajaran menjadi inti dari peningkatan kompetensi guru dalam berbagai dimensi. Secara pedagogik, proses ini melibatkan pengembangan keterampilan mengajar yang efektif, pemahaman mendalam tentang metode pengajaran yang relevan, serta kemampuan merancang pembelajaran yang menarik dan bermakna bagi siswa. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun