Mohon tunggu...
Sigit Budi
Sigit Budi Mohon Tunggu... Wiraswasta - Blogger ajah

blogger @ sigitbud.com

Selanjutnya

Tutup

Analisis Pilihan

Strategi "Sun Tzu" Nomor 20, Cara Paslon 02 Taklukan Kota Solo

14 Januari 2019   23:14 Diperbarui: 14 Januari 2019   23:26 1035
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tablig Akbar PA 212 di Kota Solo (dok. detik.com)

Setelah Kubu Paslon 02 meresmikan Markas Pemenangan di Kota Solo tanggal 11 Januari 2019 lalu, suhu politik di kota Solo mulai dipanaskan. Bukan sebuah ketidaksengajaan munculnya Tablig Akbar di kawasan Gladak, Solo dari alumni PA 212.

Saya tak terkejut ketika menyaksikan pemberitaan ini di TV One dengan label menyudutkan aparat keamanan dengan judul "Ketua PA 212 Solo Raya Merasa Aksi Tabligh Akbar Dihalang-halangi".

Tak heran stasiun TV milik keluarga Aburizal Bakrie ini berpihak kepada PA 212 di Kota Solo seperti dilakukan di Monas beberapa saat lalu, di mana tidak ada TV Nasional yang mau meliput kecuali TV ini. Semoga juga tidak lupa, hanya TV ini juga yang menyajikan berita klaim kemenangan Prabowo-Hatta menang di Pilpres 2014 sebelum pengumuman resmi KPU.

Raden Jayendra Dewa, Ketua PA 212 Solo Raya menyatakan kepada TV One, kegiatan PA 212 Solo Raya untuk membawa spirit 212 di Monas beberapa waktu lalu ke Kota Solo.

Lha apa maksudnya, memang ada yang salah dengan kota Solo? Kota ini adem ayem, dan toleran, bahkan dari hasil survei Setara Institut tahun 2018 masuk dalam 10 kota paling toleran di Indonesia.

Saya melihat tidak sigfinakasi membawa spirit 212 ke kota kelahiran Jokowi ini, justru aksi - aksi ini bakal memecah jalinan toleransi yang selama ini terbangun indah.

Strategi Nomor 20 yaitu Chaos (kekacauan) dari pakar perang Sun Tzu yakni "memancing di air keruh" oleh Kubu Paslon 02 mulai dimainkan. Penjabarannya menurut Sun Tzu sebagai berikut:

"Untuk menghadapi musuh yang kuat (Solo adalah Basis Terkuat PDIP Pendukung Jokowi) buatlah sebuah kekacauan untuk memperlemah persepsi dan pertimbangan mereka. Buatlah sesuatu tidak biasa atau aneh, dan tak terpikirkan sehingga menimbulkan kecurigaan musuh dan mengacaukan pikiran mereka, musuh yang bingung mudah diserang".

Penempatan Markas Pemenangan di Kota Solo adalah cara untuk menimbulkan kecurigaan musuh dan mengacaukan konsentrasi kubu pendukung Paslon 01, siapa sangka Paslon 02 bakal menempatkan markas pemenangan di kota Bengawan ini nota bene basis terkuat Jokowi.

Aksi Tablig Akbar oleh PA 212 Solo Raya (13/01/2019) menjadi pemicu kekacauan opini masyarakat bahwa aparat keamanan otoriter terhadap kegiatan keagamaan dari PA 212 yang dilakukan di jalan protokol ini.

Dibumbui dengan cerita dari Ketua PA 212 Solo Raya, Raden Jayendra Dewa kepada reporter TV One tentang razia oleh pihak keamanan sejak subuh di batas kota Solo terhadap kawan-kawan mereka dari luar kota yang akan menghadiri acara tersebut. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun