Solo, kota budaya yang kaya tradisi, tak hanya memancarkan pesonanya di hari biasa, tetapi juga saat bulan Ramadan tiba. Semarak Ramadan di Solo tak hanya diwarnai dengan ibadah, tetapi juga tradisi unik yang turun-temurun dilestarikan. Tradisi-tradisi ini menjadi daya tarik tersendiri bagi masyarakat Solo dan wisatawan yang ingin merasakan atmosfer Ramadan yang berbeda.
1. Dugderan
Penanda dimulainya bulan Ramadan di Solo diawali dengan tradisi Dugderan. Tradisi ini diawali dengan arak-arakan gunungan berisi hasil bumi dan kue apem yang diiringi tetabuhan gamelan dan reog. Kemeriahan Dugderan diakhiri dengan penabuhan beduk di Masjid Agung Surakarta dan pawai lampion.
2. Padusan
Sebelum memasuki bulan Ramadan, masyarakat Solo melakukan tradisi Padusan. Tradisi ini merupakan ritual penyucian diri secara simbolis dengan mandi bersama di air sumber mata air. Tradisi ini melambangkan pembersihan diri lahir dan batin untuk menyambut bulan suci.
3. Nyadran
Menjelang Ramadan, tradisi Nyadran menjadi momen penting bagi masyarakat Solo. Tradisi ini merupakan tradisi mengunjungi makam leluhur untuk mendoakan dan membersihkan makam. Nyadran menjadi ajang silaturahmi dan mempererat tali persaudaraan antar keluarga.
4. Tradisi Sahur On The Road
Sahur on the Road (SOTR) merupakan tradisi unik di Solo yang menghadirkan sajian sahur gratis bagi masyarakat yang membutuhkan. SOTR biasanya diadakan oleh komunitas, organisasi, atau individu yang ingin berbagi di bulan Ramadan.
5. Pasar Ramadan
Kemeriahan Ramadan di Solo tak lengkap tanpa Pasar Ramadan. Berbagai jajanan tradisional dan takjil khas Ramadan tersedia di pasar ini. Menjelang buka puasa, suasana pasar semakin ramai dikunjungi masyarakat yang ingin membeli takjil untuk berbuka puasa bersama.
6. Tradisi Buka Puasa Bersama
Tradisi buka puasa bersama menjadi momen penting untuk mempererat tali persaudaraan dan kebersamaan. Buka puasa bersama diadakan di berbagai tempat, seperti masjid, musala, panti asuhan, dan rumah-rumah.
7. Tradisi Tadarus Al-Quran
Tradisi Tadarus Al-Quran menjadi salah satu amalan yang digemari masyarakat Solo di bulan Ramadan. Tadarus biasanya dilakukan di masjid, musala, atau rumah-rumah secara berkelompok.
8. Tradisi Malam Lailatul Qadar
Malam Lailatul Qadar merupakan malam yang paling ditunggu-tunggu di bulan Ramadan. Masyarakat Solo biasanya melakukan ibadah di masjid pada malam ini dengan membaca Al-Quran dan melakukan salat malam.
9. Tradisi Takbiran
Tradisi takbiran di Solo berlangsung meriah dengan mengumandangkan takbir keliling menggunakan mobil, sepeda motor, dan beduk. Kemeriahan takbiran menjadi momen sukacita menyambut Hari Raya Idul Fitri.