Mohon tunggu...
Sigit Budi
Sigit Budi Mohon Tunggu... Wiraswasta - Blogger ajah

blogger @ sigitbud.com

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Lawan Radikalisme dan Ekstremisme lewat Konten Positif

19 Februari 2018   21:25 Diperbarui: 20 Februari 2018   15:34 981
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kampanye positif di media sosial untuk lawan radikalisme dan ekstremisme (positivecontent.eu)

Saya langsung bisa mengerti setelah mendapatkan definisi ini, dan dapat  membedakan konten di media sosial yang berkait dengan faham radikal atau  bukan. Postingan kekerasan non-verbal dalam format teks, gambar dan  video belakangan yang  berseliweran di "timeline" Twitter dan Facebook  sangat memprihatinkan.

Pengguna internet kita yang masih rendah dalam menyaring informasi  rentan terpengaruh oleh konten - konten seperti itu. Iriani juga  memaparkan tentang tingkat keterpengaruhan ajaran radikal dari waktu -  waktu di Indonesia terus naik.

Menurut Iriani, kaderisasi kelompok penganut radikalisme sudah dilakukan  bertahun - tahun (5 - 6 tahun) dan grafik-nya terus meningkat. 5 tahun  lalu, dari 20 anak satu diantaranya terpapar ajaran radikalisme, tahun  2017 sampai sekarang menjadi 1 dari 5 anak. 

Paparan penggiat Bela Negara ini senada dengan pernyataan Kepala BNPT,  Komjen Pol. Suhardi Alisius yang dimuat di media massa (Republika 13  Februari 2018), penyebaran faham radikal sudah mengkuatirkan, menyusup  secara sistimatik ke sistim kenegaraan, instansi - instansi pendidikan  termasuk perguruan tinggi.

Penyebaran paham radikalisme dan rekrutmen kader dilakukan berbagai  metode, antara lain metode seperti MLM dan media sosial.  Ironisnya  media sosial ini digandrungi kalangan muda, termasuk dari 40 persen  pengguna internet yang aktif di media sosial. Metode penganut paham  radikal menggunakan metode Goebbels yang saya tulis di awal tulisan ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun