Mohon tunggu...
Sigit Eka Pribadi
Sigit Eka Pribadi Mohon Tunggu... Administrasi - #Juara Best In Specific Interest Kompasiana Award 2023#Nominee Best In Specific Interest Kompasiana Award 2022#Kompasianer Terpopuler 2020#

#Juara Best In Specific Interest Kompasiana Award 2023#Nominee Best In Specific Interest Kompasiana Award 2022#Kompasianer Terpopuler 2020#Menulis sesuai suara hati#Kebebasan berpendapat dijamin Konstitusi#

Selanjutnya

Tutup

Worklife Artikel Utama

Jangan Ceroboh Angkat Kandidat Jadi Atasan

22 November 2022   11:18 Diperbarui: 24 November 2022   09:41 616
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Atasan yang tidak kompeten dampak dari kecerobohan manajemen dalam mengangkat kandidat | Gambar Via Freepik.com

Inilah yang semestinya jadi perhatian dan pertimbangan penting bagi pihak manajemen kantor, agar dalam membina organisasi tidak asal-asalan, agar kiranya juga dalam penentuan kandidat tim leader tidak asal mengangkat karyawan jadi tim leader tanpa seleksi profesionalisme terkait kompetensi dan nilai leadership yang ketat.

Hal-hal prinsip diantarnya seperti, skills, attitude, maupun kemampuan leadership secara umumnya haruslah jadi standarisasi penilaian mutu dan kualitas kandidat tim leader.

Jelaslah sebenarnya kalau pihak manajemen kantor salah pilih karena sering ceroboh mengangkat karyawan jadi tim leader tanpa mengedepankan standarisasi mutu dan kualitas, maka sebenarnya secara simultan kedepan akan merugikan pihak manajemen kantor juga.

Oleh karenanya, kami menyarankan, agar budaya meloloskan karyawan untuk diangkat jadi tim leader tanpa profesionalisme mekanisme standarisasi kompetensi dan standarisasi nilai mutu dan kualitas dihilangkan saja. Termasuk budaya meloloskan karyawan titipan jadi tim leader harus dihilangkan juga.

Sebab juga, suatu teamwork itu akan pecah berantakan bila dipimpin oleh tim leader yang enggak memiliki kapabilitas dan kompetensi mutu dan kualitas yang layak memadai.

Para anggota teamwork bakal kacau balau seperti anak ayam kehilangan induk padahal ada leadernya, hingga akhirnya anggota teamwork banyak yang merasa tertekan sampai antipati karena dipimpin oleh tim leader yang enggak bermutu dan berkualitas.

Akhirnya apa, karena tim leadernya enggak kompeten jadi leader banyak bawahan yang resign karena enggak betah dengan tipikal kepemimpinan leadernya sendiri.

Yang rugi siapa? 

Ilustrasi Atasan yang tidak kompeten dampak dari kecerobohan manajemen dalam mengangkat kandidat | Gambar Via Freepik.com
Ilustrasi Atasan yang tidak kompeten dampak dari kecerobohan manajemen dalam mengangkat kandidat | Gambar Via Freepik.com

Tentu saja manajemen kantor secara keseluruhan kantor lah yang rugi besar, sudah bayar mahal gaji si tim leader termasuk bayar gaji karyawan (teamwork), eh ternyata tim leadernya enggak bisa memimpin anak buah dengan baik dan bijak dan endingnya tim leader ditinggalkan sendirian oleh anak buahnya.

Inilah yang jadi alasan mendasarnya, kenapa pihak manajemen itu harus teliti dan selektif dalam mempromosikan karyawan untuk dijadikan tim leader.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun