Mohon tunggu...
Sigit Eka Pribadi
Sigit Eka Pribadi Mohon Tunggu... Administrasi - #Juara Best In Specific Interest Kompasiana Award 2023#Nominee Best In Specific Interest Kompasiana Award 2022#Kompasianer Terpopuler 2020#

#Juara Best In Specific Interest Kompasiana Award 2023#Nominee Best In Specific Interest Kompasiana Award 2022#Kompasianer Terpopuler 2020#Menulis sesuai suara hati#Kebebasan berpendapat dijamin Konstitusi#

Selanjutnya

Tutup

Worklife Artikel Utama

Jangan Terlena dalam Zona Nyaman Jobdesc Anda

28 Oktober 2022   14:11 Diperbarui: 30 Oktober 2022   11:40 749
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi terlalu terlena dengan zona nyaman. Sumber: Shutterstock via Kompas.com

Ya, terlalu terlena terbuai dalam posisi enak zona nyaman dapat menyebabkan hilangnya daya kreatifitas diri.

Sehingga Anda jadi semakin malas berpikir, enggan berinovasi, bahkan dapat merubah pemikiran Anda jadi semakin statis dan kaku.

Akhirnya, Anda bekerja jadi apa adanya, ngono ngono wae atau begitu-begitu saja, bahkan enggak ada kemajuan sama sekali.

Justru Anda malah semakin mengungkung diri Anda dalam kurungan pola pikir statis Anda dan semakin membuat Anda kehilangan power.

Kedua, Anda jadi kehilangan daya saing dan daya juang.

Ya, terlalu dalam terlena pada zona nyaman jobdesc pada akhirnya dapat berdampak pada nilai mutu dan kualitas diri Anda.

Sehingga secara simultan kedepan, Anda akan semakin kehilangan daya saing dengan karyawan yang lainnya.

Bahkan secara signifikan Anda akan semakin kehilangan daya juang dan parahnya lagi zona malas justru melanda Anda.

Power mentality Anda semakin melemah, hingga kedepannya dapat menyebabkan menurunnya immun mentality Anda 

Ketiga, Anda jadi terlalu perfeksionis dan idealis.

Ya, jatuh terlena terlalu dalam buaian zona nyaman pada akhirnya akan membuat Anda semakin perfeksionis dan idealis.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun