Tes merupakan instrumen riset yang penting dalam psikologi masa sekarang. Ia digunakan untuk mengukur semua jenis kemampuan, minat, bakat, prestasi, sikap, dan ciri kepribadian. Tes memungkinkan ahli ilmu jiwa memperoleh data dalam jumlah besar dari orang-orang tanpa banyak gangguan atas kebiasaan mereka sehari-hari tanpa memerlukan perlengkapan laboratorium yang rumit.
Pada pokoknya semua tes mengemukakan suatu situasi yang seragam pada kelompok sekelompok orang yang berbeda-beda pada aspek-aspek yang relevan dengan situasi tersebut. Misalnya, inteligensi, kecekatanketrampilan tangan, kegelisahan, dan ketrampilan persepsual. Kemudianhasilnya dianalisa dengan menghubungkan perbedaan dalam skor tesdengan perbedaan di antara orang-orang tersebut.
Untuk memenuhi kebutuhan di atas, para ahli telah membuat berbagai alat pengukuran yang dibakukan. Walaupun demikian hendaknya disadari bahwa ramalan atau perkiraan yang dihasilkan seringkali tidak mudah dilakukan. Sebabnya antara lain, karena banyaknya faktor yang tidak ikut mencampuri fakta kejiwaan dan mudahnya berubah. Sudah tentu keadaanyang serupa ini seringkali menyebabkan ke kurang tegasan dalam mengambil keputusan, dan sekaligus merupakan salah satu kelemahannya. Lagi pula penyusunan tes dan penggunaannya bukanlah hal yang mudah. Hal ini menghendaki banyak langkah yang harus ditempuh, seperti penyiapan item, penyekalan, dan penentuan norma-normanya.
Maka dapat disimpulkan bahwa tidak ada metode yang digunakan dalam psikologi belajar yang seratus persen baik, demikian pula sebaliknya. Untuk itu dalam praktek, para ahli sering menggunakan lebih dari satu metode agar bisa saling melengkapi dan sekaligus data yang dihasilkan dapat dipercaya. Kemudian data tersebut dianalisa dan barulah disusun suatu laporan.
Akhirnya dari laporan inilah pada gilirannya dapat ditelaah dan dapat dimanfaatkan untuk kepentingan praktik. Terlebih jika sudah berulangkali diuji dan dibuktikan, yang kemudian melahirkan prinsip-prinsip yang secara empiris dapat dibenarkan dan dapat pula disampaikan secara efektif,sebagai salah satu persiapan kepada mereka yang berprofesi sebagai guru.
C. Tujuan Mempelajari Psikologi Belajar
Adapun tujuan dari psikologi belajar adalah Meneliti dan Menelaah tentang belajar dan permesalahnnya. Hal ini digunakan untuk memperbaiki permasalahan murid dalam bidang belajar. Psikologi Belajar bertujuan memberikan wawasan kepada guru mengenai karakter muridnya serta bagaimana cara muridnya belajar. Hal ini penting karena untuk kebaikan dan memberikan manfaat dalam pembelajaran.
Selanjutnya psikologi belajar juga bertujuan memberikan solusi atau perbaikan atas masalah yang dihadapi murid dalam belajar, sehingga murid tidak kesulitan dalam menerima transfer ilmu dari guru dan melakukan pembelajaran dengan menyenangkan.
Menurut Wahab, psikologi memiliki tujuan yang sama ataupun titik temu yaitu: pada perubahan tingkah laku, yang mana pendidikan merubah perilaku manusia dari satu taraf perkembangan kepada taraf perkembangan berikutnya dan hal ini seiring dengan kajian psikologi pendidikan yang berkaitan dengan bagaimana upaya seseorang pendidik mempersiapkan diri guna memberikan perilaku pendidikan dan pembelajaran yang efesien dan efektif. Menurut Abu Ahmadi, psikologi bertujuan untuk memberi kesenangan dan kebahagiaan hidup manusia, dan orang yang ingin sukses dalam segala-galanya harus mengetahui dasar-dasar dari ilmu jiwa.
Sedangkan menurut Dalyono, tujuan dari belajar antara lain: mengadakan perubahan dalam diri (kebiasaan buruk menjadi baik, sikap dari negatif menjadi positif), dapat memiliki keterampilan, serta menambah pengetahuan dalam berbagai bidang ilmu.
Tujuan mempelajari psikologi belajar yaitu agar dapat mengetahui tentang bagaimana proses belajar itu terjadi dan faktor-faktor apa yang mempengaruhi keberhasilannya merupakan hal yang penting dimiliki oleh semua orang, terutama bagi para pendidik (guru) dan calon pendidik, diharapkan pengetahuan tersebut dapat membantu para pendidik dalam melaksanakan tugasnya sehingga dapat meningkatkan hasil belajar anak didik secara maksimal.