Mohon tunggu...
Kapitha Indonesia
Kapitha Indonesia Mohon Tunggu... Editor - Baik

Orang Baik dan suka menulis, mudah bergaul dengan siapa saja.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Horor Politik Meneror dan Meghantui Masyarakat

5 Februari 2018   17:38 Diperbarui: 5 Februari 2018   23:48 574
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Gambar : youtube.com

Lanjut malam ketiga, malam Minggu maksudnya. Malam yang bagi Om Hadi kejadian serupa itu tidak lagi terulang ketiga kalinya. Suda mulai larut malam, di jam yang sama dan hanya beda 30 menit, harapan Om Hadi itu sepertinya tidak dijabahkan oleh Tuhan, sehingga kejadian serupa itu kembali menghantuinya. Dengan rasa takut dan pasrah, Om Hadi menyerahkan semuanya kepada Tuhan, "apa yang terjadi malam ini, entah baik atau buruk semuanya aku serahkan kepadamu Tuhan" seperti itu doa dan harapa Om Hadi.

Tak lama kemudian suara itu bukan mengecil melainkan semakin besar dan jelas didengar. terdiam sejenak, terdengar suara orang yang sedang mengetuk pintu rumahnya. Dengan perasaan rasa takut yang menyelimuti itu, akhirnya Om Handi memberanikan diri untuk membuka pintu di bagian belakang rumahnya, biar sekaligus memastikan siapa sebenarnya yang suda tiga malam bergentayangan.

Gerangan suara aneh yang horor dan menghantuinya akhirnya terjawab sudah, sura bunyi kaki di malam hari hingga membuat heboh di kampung itu ternyata bukan makhluk halus apalagi pocong dari kuburan, tetapi ternyata Tim Sukses yang bergentayangan malam hari, mendatangi rumah-rumah warga untuk membagi-bagi stiker, sembako dan uang dari salasatu pasangan calon.

Menarik pintu sambil terkejut "Waduh. Kirain mahkluk dari mana. Suda tiga malam ini membuat saya takut ?" kata Om Hadi.

Kata Tim Sukses, sambil tertawa "Sudah terimah saja ini uang dan stiker, Jangan lupa hari H nya nyoblos no urut..Maaf selama ini kami sudah membuat keresahan hingga ketakutan dikampung ini"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun