Mohon tunggu...
Best Siallagan
Best Siallagan Mohon Tunggu... Hobby membaca dan menulis

- AI Enthusiastic - Suka membuat cerita - Suka Nonton Film - Suka Nonton Bola (Penggemar Leonel Messi) - Millenial yang menolak ketinggalan untuk belajar teknologi masa depan

Selanjutnya

Tutup

Cerbung Pilihan

Rahasia di Balik Pagar Mewah (Bab 7)

13 Oktober 2025   08:15 Diperbarui: 13 Oktober 2025   08:15 53
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi seorang wanita misterius (generate by AI/Grok)

"Alya, maaf ganggu malem-malem," kata Ryan saat Alya membuka pintu, senyumnya sedikit canggung. "Aku cuma mau ngasih tahu, tadi aku lihat seseorang ngintip di sekitar rumah Mira. 

Mungkin cuma satpam, tapi... rasanya aneh."

Alya merasa bulu kuduknya berdiri. "Ngintip? Kamu yakin?" Ia teringat surat Mira, dan tiba-tiba Ryan terasa seperti bagian dari teka-teki yang belum ia pahami.

"Iya, aku lagi jalan-jalan sama anjingku tadi. Orang itu buru-buru pergi pas aku deketin," jawab Ryan, menggosok lehernya. "Aku pikir, mungkin kamu tahu sesuatu, soalnya kamu kan baru pindah ke rumah yang deket rumah Mira."

Alya ragu sejenak. Haruskah ia ceritakan soal surat itu? Ryan tampak ramah, tapi di Puri Anggrek, ramah bisa jadi topeng. "Aku nggak tahu apa-apa," jawabnya cepat. "Tapi thanks ya, aku bakal hati-hati."

Ryan mengangguk, tapi matanya menunjukkan ia tak sepenuhnya percaya. "Oke, kalau ada apa-apa, bilang aja. Aku di rumah nomor 10." Ia berbalik pergi, tapi Alya merasa ada sesuatu yang tak ia katakan.

Keesokan paginya, Alya memutuskan untuk mengunjungi rumah Mira. Ia tak tahu apa yang ia cari, tapi surat itu membuatnya merasa harus melakukan sesuatu.

 Rumah Mira, dengan pagar putih dan taman yang masih terawat, terasa sepi. Alya mencoba mengintip melalui jendela, tapi tirai ditutup rapat. Saat ia berjalan ke samping rumah, ia melihat sesuatu di bawah semak-semak: sebuah gelang perak kecil dengan inisial "M.L."

Alya mengambil gelang itu, jantungnya berdetak kencang. Apakah ini milik Mira? Dan kenapa ada di semak-semak? Ia teringat kata-kata Ryan tentang seseorang yang mengintip. Apakah orang itu mencari sesuatu---atau menyembunyikan sesuatu?

Saat kembali ke rumah, Alya mendapat pesan WhatsApp dari Sita: "Alya, kita harus ngobrol. Aku nemu sesuatu soal Mira. Ketemu di kafe deket gerbang, jam 2." Alya menatap gelang di tangannya, lalu surat di meja makan. Ia tahu ia sedang melangkah ke wilayah berbahaya, tapi rasa ingin tahunya lebih besar dari ketakutannya.

Narator (Mira):

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun