Mohon tunggu...
S Eleftheria
S Eleftheria Mohon Tunggu... Lainnya - Penikmat Literasi

***NOMINEE BEST IN FICTION 2023*** --- Baginya, membaca adalah hobby dan menulis adalah passion. Penyuka hitam dan putih ini gemar membaca tulisan apa pun yang dirasanya perlu untuk dibaca dan menulis tema apa pun yang dianggapnya menarik untuk ditulis. Ungkapan favoritnya, yaitu "Et ipsa scientia potestas est" atau "Pengetahuan itu sendiri adalah kekuatan", yang dipaparkan oleh Francis Bacon (1561-1626), salah seorang filsuf Jerman di abad pertengahan.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Artikel Utama

Cerpen: Dahlia Putih dan Cinta yang (Belum) Usai

1 Maret 2023   19:30 Diperbarui: 13 Maret 2023   21:00 482
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Aku berdiri dan bersiap hendak meninggalkannya, tetapi tangannya terlebih dahulu menahanku. Aku diam dan menatapnya penuh kekecewaan.

"Suzan, tolong maafkan aku. Ayolah, kita bisa mencoba menjalin hubungan yang baik, bukan? Ini sudah berakhir, sudah lama sekali. Kita seharusnya bisa bersikap normal lagi."

Aku duduk kembali dan mencoba menstabilkan emosiku.

"Dua tahun bukan waktu yang lama."

"Aku sangat merindukanmu, Suzan. Aku bahkan memanggil namamu ribuan kali."

"Tidak ada gunanya lagi sekarang. Kamu sudah tahu itu, kan?"

Aku menghela napas. Prayaga kemudian memajukan wajahnya, menatapku dalam-dalam dengan jarak dekat seperti hendak memahami pergolakan batin yang tiba-tiba kualami saat ini bahwa aku tidak pernah bisa keluar dari lingkaran perasaan kami meski kutepis dengan paksa---dan aku sangat membenci situasi ini.

"Suzan, apakah kamu bahagia sekarang?"

Oh, Tuhan, aku tidak ingin terjebak dengan pertanyaannya yang seperti menyudutkan hubunganku dengan Haris---dan aku tidak ingin bereaksi konyol. Aku bahagia memiliki Haris, begitulah jawabanku kepadanya.

"Sayangnya, sorot matamu tidak pandai berbohong."

Aku melengos ke arah jendela. Seandainya pun aku tidak benar-benar bahagia, aku tidak ingin mengubah keadaan berbalik seperti dulu walau kekacauan perasaanku tiba-tiba muncul.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun