Mohon tunggu...
S Eleftheria
S Eleftheria Mohon Tunggu... Lainnya - Penikmat Literasi

***NOMINEE BEST IN FICTION 2023*** --- Baginya, membaca adalah hobby dan menulis adalah passion. Penyuka hitam dan putih ini gemar membaca tulisan apa pun yang dirasanya perlu untuk dibaca dan menulis tema apa pun yang dianggapnya menarik untuk ditulis. Ungkapan favoritnya, yaitu "Et ipsa scientia potestas est" atau "Pengetahuan itu sendiri adalah kekuatan", yang dipaparkan oleh Francis Bacon (1561-1626), salah seorang filsuf Jerman di abad pertengahan.

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Mengapa 24 Jam Sehari Masih Juga Terasa Kurang?

22 Desember 2022   03:28 Diperbarui: 22 Desember 2022   03:37 1122
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilutrasi seseorang yang bekerja memanfaatkan waktu 24 jam sehari| by pixabay

Dalam sehari, semua orang di dunia memiliki waktu yang sama, yaitu 24 jam---ini semacam ketentuan mutlak yang tidak dapat diubah. 

Namun, sebagian orang, termasuk kita mungkin, pernah merasakan kalau waktu tersebut terasa kurang sehingga pekerjaan dalam satu hari masih belum bisa terselesaikan juga. 

Nah, mengapa bisa terjadi demikian?

Banyak orang mengeluh bahwa mereka tidak pernah punya waktu cukup untuk berkumpul dengan keluarga, teman, bahkan bersenang-senang untuk melakukan hobi atau apa pun yang ingin mereka lakukan. 

Di sisi lain, sepertinya, selalu ada orang-orang juga yang bisa menyelesaikan tanggung jawabnya tepat waktu dan masih punya waktu beberapa jam untuk melakukan apa yang mereka mau. Jika kita merupakan salah satu dari orang-orang yang tidak pernah memiliki cukup waktu, kemungkinannya kita melakukan sesuatu yang salah.

Kurang Tidur

Tidak diragukan lagi, tidur adalah kebutuhan untuk menjalani hidup yang sehat dan berenergi. Sains mendukung pernyataan ini dengan penelitian konsisten yang membuktikan bahwa memiliki kebiasaan tidur yang kacau dan tidak teratur dapat sangat memengaruhi daya fokus dan produktivitas kita. Singkatnya, kita akan selalu menjadi lebih buruk karena kurang tidur, bahkan jika banyak minum kopi atau minuman berenergi.

Jadi, jika merasa tidak melakukan pekerjaan sebaik yang kita bisa sepanjang hari, bisa jadi bukan karena kurangnya waktu, melainkan manajemen energi yang buruk.

Selalu Mengatakan "Ya"

Mereka yang cenderung menyetujui bantuan ke semua orang biasanya tidak mempunyai waktu untuk diri mereka sendiri. Jika seperti ini, kita sebaiknya mulai memastikan untuk berhenti pada saat seseorang meminta bantuan kita dengan berhenti mengatakan "ya".

Itu tidak berarti kita egois dan tidak ingin membantu siapa pun. Menjadi orang yang perhatian adalah hal yang baik, tetapi kita juga harus memprioritaskan tujuan dan rencana kita sendiri terlebih dahulu. 

Jika pun masih ingin membantu, kita harus memikirkan baik-baik dan melihat apakah kita benar-benar memiliki waktu yang banyak untuk melakukannya. 

Tidak Membuat Daftar Tugas

Jika mencapai kesuksesan melibatkan banyak faktor, perencanaan adalah faktor yang sangat penting. Tidak adanya perencanaan yang baik dan rapi tentu mengakibatkan kita menghabiskan lebih banyak waktu untuk menunda-nunda pekerjaan sehingga gagal mencapai tujuan akhir.

Upayakan meluangkan beberapa menit setiap hari untuk duduk dan membuat daftar tugas. Jika memungkinkan, kita bisa membuat rencana harian per jam. Kemudian, sebelum pergi tidur, kita senantiasa memeriksa daftar tugas untuk melihat seberapa banyak pekerjaan yang telah kita selesaikan.  

Dengan melakukan rutinitas ini, kita akan merasa jauh lebih mudah untuk berhenti menunda-nunda dan menyelesaikan tugas-tugas penting kita.

Tidak Menghilangkan Gangguan

Pernahkah kita berpikir tentang berapa banyak waktu yang kita habiskan untuk menelusuri media sosial, menonton berita, berbicara dengan teman, mengobrol di telepon,  atau memperhatikan hidup orang lain? Itu semua adalah gangguan yang bisa mencegah kita menyelesaikan suatu pekerjaan secara tepat waktu.

Jika ingin mendapatkan hasil maksimal dari waktu yang tersedia, kita harus membiasakan diri untuk memiliki beberapa jam tanpa gangguan dalam keseharian kita. 

Selama waktu ini, jika perlu, kita bisa mematikan ponsel dan memakai headphone peredam kebisingan. Dengan demikian, kita dapat berkonsentrasi penuh pada tugas terpenting kita. 

Hasilnya, kita akan terkejut dengan seberapa banyak pekerjaan yang dapat kita capai dalam rentang waktu tersebut tanpa adanya gangguan terus-menerus. 

Terlalu Memperhatikan Waktu

Setiap orang hampir tidak mungkin menghindari hari-harinya terhadap waktu. Lagipula, kita semua menjalani seluruh hidup dengan mempertimbangkan waktu---apakah itu pertemuan yang harus kita hadiri, tenggat waktu yang harus kita penuhi, atau kebutuhan untuk bergegas dari satu tempat ke tempat berikutnya.

Akan tetapi, jam yang berputar pada hari-hari kita dapat juga menjadi gangguan. Jika terus memeriksanya untuk melihat seberapa banyak kemajuan yang telah kita capai, itu akan mengecewakan diri kita sendiri. 

Tidak perduli berapa kali kita memeriksa jam, itu tidak akan menandakan seberapa cepat kita melakukan tugas kita. Tentu saja penting untuk menyadari waktu, tetapi terus-menerus mengkhwatirkannya hanya dapat menghambat kemajuan kita.

Mengerjakan terlalu Banyak Tugas

Tekadang, kita memiliki banyak tugas dan berpikir bahwa kita dapat melakukan semuanya sekaligus dengan sempurna. Faktanya, itu hanya tipuan pikiran. Kita harus bersiap berhadapan dengan kesalahan, melupakan sesuatu, dan akhirnya kita memperoleh hasil di bawah standard.

Itu sama artinya kita membuang lebih banyak waktu untuk memperbaiki apa yang telah kita kerjakan dari pada jika kita mengantisipasinya sejak awal. Yang terbaik adalah membatasi berapa banyak tugas yang harus kita lakukan dan fokuslah mengerjakannya satu per satu untuk hasil yang optimal.

Tidak Ada perencanaan

Dalam hal efesiensi waktu, persiapan dan perencanaan sangatlah penting. Seseorang yang melakukan pekerjaan tanpa perencanaan, maka kekacauan pekerjaan selalu akan didapatkannya. Sebagai contoh, seseorang melupakan barang keperluannya ketika dia bersiap-siap bekerja di pagi hari, padahal hal itu bisa dilakukan pada waktu sebelumnya.

Perencanaan sebelum bekerja, bahkan saat malam sebelum tidur, tentu akan membantu kita mengatur irama yang tepat untuk hari itu, dan kita  tidak akan merasa terlalu terburu-buru di pagi hari.

Tidak Menggunakan Waktu Luang dengan Efesien

Kita semua tentu memiliki hal-hal yang kita sukai meskipun tidak produktif. Meski terkesan tidak produktif, kita bisa melakukannya dengan waktu seefisien mungkin. 

Misalnya, jika ada acara televisi yang benar-benar tidak mau kita lewatkan, tetapi kita juga ingin melakukan olah raga di rumah, seperti berjalan di atas treadmill atau mengendarai sepeda statis, mengapa tidak menggabungkan keduanya? Dengan menggabungkan dua aktivitas seperti itu, kita akan memiliki lebih banyak waktu. 

Tidak Meninjau Jadwal secara Rutin

Memiliki rencana dan jadwal pekerjaan itu bagus. Namun, jika tidak meninjaunya secara teratur, kita dapat melakukan banyak tugas berulang yang bisa merugikan waktu kita.

Pernahkah kita mengalami saat prioritas pekerjaan berubah, tetapi kita tidak pernah mengubahnya agar sesuai dengan prioritas baru tersebut? Nah, itulah mungkin mengapa kita kerap membutuhkan waktu lebih lama untuk melihat hasil yang kita inginkan.

Sebaiknya, kita memeriksa daftar pekerjaan setiap minggu, setiap bulan, atau bahkan setiap tahun, untuk memastikan bahwa upaya dan jadwal kita selaras dengan tujuan yang hendak kita capai. Kita pun bisa melakukan perubahan seperlunya terhadap tugas yang tidak penting agar tidak menghabiskan waktu kita.

Nah, jika masih berharap memiliki lebih banyak waktu dari 24 jam yang kita terima setiap hari, kita perlu mengingat bahwa bukan waktu yang dapat kita kendalikan, melainkan pilihan dan kebiasaan kita dalam memaksimalkan waktulah yang bisa memengaruhi sikap dan pandangan kita tentang cara mengoptimalkan pekerjaan.

Ingatlah, bahwa setiap orang, termasuk kita, memiliki 24 jam berharga untuk dihabiskan dalam sehari. Jika orang lain bisa menyelesaikan semuanya dan masih punya waktu untuk keluarga, teman dan hobi, dan kesenangan lainnya, mengapa kita tidak?

-Shyants Eleftheria, salam Wong Bumi Serasan-

Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun