Mohon tunggu...
maulina shfwatul ulya
maulina shfwatul ulya Mohon Tunggu... Lainnya - S.Pd.AUD Soon🎓

Dongeng-dan-Dunia Anak✨ Belajar mencintai diri sendiri juga mencintai menulis🌼

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

"Early Childhood Language", Perkembangan Si Kecil yang Buat Bunda Bangga

21 Februari 2021   22:13 Diperbarui: 21 Februari 2021   22:39 313
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Untuk bisa menjelaskan apa yang diinginkan atau dibutuhkan si kecil perlu bisa berbahasa dan mengerti setiap arti kata yang ia ucapkan , dengan berbahasa ia juga akan bisa mengekspresikan diri dan berkomunikasi .

Mulai dari melakukan interaksi , pembelajaran , hingga pegembangan sosial yang penting untuk masa depannya , walaupun sejatinya setiap si kecil terlahir dengan dibekali kemampuan berbahasa , namun juga perlu dirangsang agar si kecil bisa memiliki kemampuan berbahasa dengan baik dan tentunya sesuai dengan perkembangan usianya .

Sebab , selain gangguan fisik tertentu , faktor stimulasi yang kurang juga memegang peranan dalam perkembangan berbahasa anak , misalnya ketika si kecil tidak pernah di stimulasi , maka yang terjadi adalah perkembangan bahasanya bisa tertinggal . Padahal kemampuan bahasa ini ia perlukan dalam semua bidang bidang kehidupan nantinya . 

ibudanbalita.com
ibudanbalita.com
Pemerolehan bahasa pada anak salah satunya adalah diperoleh melalui bidang semantik . Bidang semantik ini merupakan bidang yang meliputi kemampuan anak dalam memahami ujaran lawan bicaranya , dalam hal ini anak akan cenderung belajar banyak hal dari lingkungannya , termasuk dalam berbahasa . Faktor lingkungan tersebutlah yang sangat berperan dalam perkembangan semantik anak . 

Perlu diketahui pula bahwa kemampuan yang dimiliki seorang anak dalam berbahasa bermacam macam . sering kali ketika anak memahami sebuah kata , tetapi ia salah paham dalam cara mengucapkannya , Akan tetapi maksudnya adalah sama dengan yang sebenarnya . Contohnya seperti kata "mam" , bila kita pahami kata "mam" tersebut secara bahasa inggris berarti ibu , namun dari segi semantik yang dipahami si kecil kata "mam" berarti makan .

Hal tersebut dapat dilihat ketika seorang anak mengucapkan kata "mam" , maka secara spontan sang ibu akan mengambilkan makan . Hal - hal seperti itu wajar jika terjadi pada anak , jadi bukan merupakan sebuah masalah . 

Tidak ada salahnya jika sejak dini bunda mulai mengenalkan kosakata baru pada si kecil , untuk melatih berbahasa dan segi semantik pada mereka . Tapi bunda juga harus memastikan bahwa kata - kata yang dilontarkan dapat dipahami oleh si kecil , sehingga ia bisa menirukan perkataan tersebut dengan mudah dan benar .

Ada banyak keragaman aktivitas yang dapat dipraktekkan dalam mengajarkan si kecil dapat berbahasa serta memperkaya kosakata bahasa melalui cara yang menyenangkan , artinya bunda dapat melakukan dua aktivitas dalam satu waktu , yakni belajar dengan bermain . 

Salah satu cara yang dapat dilakukan bunda , dalam mengembangkan kemampuan berbahasa bidang semantik pada si kecil salah satunya dengan bercerita , sebab hal tersebut akan memperkaya kosakata pada si kecil .

Selain melatih dan memperkaya kosakata , bunda juga perlu melatihnya dengan menanggapi setiap ocehan dan perkataan dari si kecil , walaupun ocehannya masih terdengar kurang jelas . Tetap berusahalah sebisa mungkin mendengarkan kemudian menaggapinya , dengan begitu anak akan merasa dianggap .

Misalnya seperti meminta anak untuk mengucapkan kata berualang kali , kemudian bunda mengucapkan sekali lagi agar anak lebih dapat memahami. Contoh kecil ketika anak berkata " miii cuuu " atau "mama minta cucu " , kemudian bunda mengulangi lagi perkataan tadi "Susu? Minta susu nak" . Nah seperti itu , maka anak akan ingat dan memahami dengan cepat , asal dilakukan dengan sabar dan penuh kasih sayang bunda :) .

Sumber : Jurnal Analisa Perkembangan Bahasa AUD , Jurnal Tata Bahasa Indonesia

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun