Mohon tunggu...
shinta tedjaningsih
shinta tedjaningsih Mohon Tunggu... Lainnya - work at travel industry

Happy wife happy mom likes traveling, hiking, cycling and photograph

Selanjutnya

Tutup

Trip Artikel Utama

Menggapai Atap Dunia, Everest Base Camp 5365m

23 Juli 2021   22:44 Diperbarui: 24 Juli 2021   21:33 2126
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Monumen in memoriam Scott Fischer : foto dokumentasi pribadi

Tengboche adalah sebuah biara berada di ketinggian 3860 mdpl tempat para rahib biksu dan murid muridnya melakukan aktifitas spritual, seperti memberi santapan pemahaman betapa damainya alam ini kalau kita senantiasa berteman dengannya.

Hujan tak kunjung berhenti, bahkan sampai di penghunjung malam. Kami meringkuk di dalam kamar di salah satu guest house tak jauh dari biara

Pagi ini Hari ke 7 pendakian, sebelum melanjutkan perjalanan kami sempatkan menyambangi biara, ikut merenung bersama gaung do'a yang di senandungkan para biksu. Mencoba mengerti kenapa Andrew Lock sang pendaki Everest dalam bukunya Di Puncak 8.000  akhirnya merasa bahwa berdo'a di biara Tengboche adalah sebuah keharusan sebelum  dia melakukan beberapa pendakian ke puncak sang Sagarmatha.

gerbang biara Tengboche : foto dokumentasi pribadi
gerbang biara Tengboche : foto dokumentasi pribadi
Perjalanan berlanjut, diawali dengan perjalanan turun yang curam ke Debuche, melintasi jembatan gantung lainnya di Imja Khola yang fotonya sudah sangat terkenal dalam trip EBC ini.

Hanging bridge yang paling popular : foto koleksi Guide
Hanging bridge yang paling popular : foto koleksi Guide
Dingboche sebuah perkampungan di punggung bukit, di bawahnya ada sungai Imja Khola yang airnya berasal dari glacier yang bemula dari tumpukan salju yag mencair di Island Peak (imja Tse).

Kami menginap 2 malam di Dingboche, untuk melakukan aklimatisasi ke 2 dari ketinggian 4000an ke ketinggian 5000an. Disinilah guide akan menilai apakah kami layak untuk melanjutkan perjalanan atau cukup sampai disini.

Keesokan  hari kami melakukan  trekking menuju Chukung di ketinggian 4710 mdpl.  Duduk berselonjor mengusir penat di ketinggian, tak bosannya mengagumi gunung gunung yang mengikuti sepanjang perjalanan, sang Ama Dablam, Island Peak,  juga monster  8516 m Lhotse yang sudah mulai memperlihatkan diri di titik ini.

Sebelum matahari sampai di puncaknya, kami turun kembali ke Dingboche.  Sesampainya di guest house, Niru pemandu kami menegaskan supaya tak ada satupun dari kita yang tidur di siang itu. Salah satu dari program aklimatisasi adalah memang berakrab ria dengan aktifitas sang surya di siang hari.

Awal perjalanan menuju Lobuche berasa bonus bagi kaki ini karena jalan datar berumput begitu luas dan panjang. Rombongan Yak susul menyusul, sesekali terlihat satu dua ekor yang mencoba sembunyi-sembunyi menghindar dari sang gembala untuk mencicipi cemilan rumput pagi hari.Tak lama gembalapun  memergoki dan meneriaki mereka untuk kembali ke jalurnya, dan sang pembelot seperti tertawa-tawa, dan bergabung kembali dengan riang gembira ke rombongan semula.

Berjalan bersama yak pengangut barang : foto dokumentasi pribadi
Berjalan bersama yak pengangut barang : foto dokumentasi pribadi
Kami sampai ke Thugla di ketinggian 4600 mdpl untuk makan siang. Sebuah tempat dimana tepat di hadapannya terlihat bukit terjal yang seolah mengajak bercanda, menunggu didaki setelah perut ini kenyang.

Jauh di atas bukit  terpapar tumpukan  batu dan monumen untuk mengingat para pendaki yang mengakhiri pendakian hidupnya di Everest. Terlihat salah satunya bertuliskan Scott Fischer salah satu pendiri Mountain Maddness, Adventure travel service, yang turut menjadi korban pada bencana pendakian Everest pada bulan Mei 1996. Bencana tersebut merenggut 8 orang korban  ketika mereka terjebak dalam badai salju selama upaya turun dari puncak.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun