Mohon tunggu...
Shilla Anjelina
Shilla Anjelina Mohon Tunggu... Akuntan - Mahasiswi

Shilla, umur 18

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Generasi Milenial dalam Berbahasa Indonesia di Media Sosial

28 Mei 2022   21:31 Diperbarui: 28 Mei 2022   21:34 401
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Di era Globalisasi saat ini banyak Generasi Milenial yang mengabaikan bahasa persatuan yaitu Bahasa Indonesia. Bahasa Indonesia yang seharusnya kita pelajari dan melestarikan justru disepelekan dan mulai dilupakan oleh Generasi Milenial. Bahkan saat ini bahasa Indonesia sudah dipengaruhi oleh Bahasa Asing dan Bahasa Kekinian yang Kebahasaanya sudah diubah ubah. 

Tidak hanya itu, penggunaan Bahasa Indonesia saat ini sudah tidak sesuai dengan EYD dan kaidah-kaidah kebahasaan, yang membuat penurunan rasa Nasionalisme khususnya bagi Generasi Milenial, generasi yang diharapkan mampu Membanggakan nama Indonesia. Misalnya dalam menggunakan Media Sosial baik itu Twitter, Instagram, Tiktok dan lainnya rata-rata dari mereka lebih menyukai Bahasa remaja jaksel kekinian yang mana penulisannya antara campuran Bahasa Indonesia dan Asing. 

Eksistensi Bahasa Indonesia sendiri itu dilihat dari banyaknya kekonsistenan penggunanya. Artinya, semakin banyak yang menggunakan Bahasa Indonesia baik di Media Online maupun dalam bersosialisasi secara langsung dapat mengembangkan dan dapat menarik orang asing untuk mengetahui lebih dalam mengenai Kebahasaan juga Kebudayaan kita. Seperti yang kita tau Bahasa Indonesia sudah mulai mengglobal karena Bahasa Indonesia memiliki sifat Terbuka dan  Demokratis. 

Dalam gencatan era Globalisasi inilah hal yang tepat dilakukan oleh para Generasi Penerus Bangsa ini untuk menunjukkan seberapa hebatnya bahasa kita. Tetapi amat sangat disayangkan penggunaan Bahasa saat ini sangat menyimpang dari Bahasa yang sebenarnya. Karena seorang remaja ingin terlihat keren dan gaul agar tidak dibilang ketinggalan zaman timbul bahasa asing yang diucapkan dalam kehidupan sehari-hari Dalam hal ini, peran Media sangat berpengaruh kepada masyarakat dalam Berbahasa. Tetapi pada kenyataannya, media justru menampilkan atau menulis berita yang cenderung menggunakan Bahasa Indonesia yang tercampur dengan Bahasa gaul, bahkan Bahasa Asing. 

Beberapa dampak negatif menggunakan bahasa gaul  dikalangan remaja milenial dalam sosial media: 

1.       Perilaku tidak sopan 

Dimanapun kita berada kita selayaknya harus berperilaku baik entah itu dalam berperilaku atau berbahasa. Karena bahasa yang baik akan mencerminkan perilaku yang baik juga. Di dalam bersosial media kita memakai bahasa yang kita gunakan untuk bersosialisasi, apabila bahasa yang mencerminkan perilaku tidak sopan maka akan berdampak buruk untuk citra suatu negara.

 2.       Kesulitan berbahasa indonesia yang benar 

Tidak ada yang melarang menggunakan bahasa gaul, asing atau semacamnya tetapi apabila lebih mengedepankan bahasa yang campur campur maka anak anak pada generasi ini akan kesulitan dalam menggunakan bahasa indonesia yang baik dan benar. Apabila menggunakan bahasa indonesia dengan tidak tertata juga mencampuri bahasa gaul atau asing kedalam ketatabahasaan tersebut untuk kedepannya maka tidak heran bahasa indonesia akan tergerus oleh waktu. 

3.       Bahasa indonesia terancam disingkirkan 

Para milenial lupa untuk mengembangkan penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar karena sudah nyaman menggunakan bahasa kekinian yang sudah tercampur antara bahasa gaul dan asing. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun