Mohon tunggu...
shey silvia
shey silvia Mohon Tunggu... Akademisi

Seorang penulis, peneliti dan pengajar

Selanjutnya

Tutup

Financial

Mendorong UMKM Keripik Sagu Imogiri, Bantul: Menuju Bisnis Berkelanjutan Lewat Digitalisasi Keuangan

26 Juli 2025   13:30 Diperbarui: 26 Juli 2025   12:34 17
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Finansial. Sumber ilustrasi: PEXELS/Stevepb

Bantul – Potensi keripik sagu sebagai camilan tradisional khas Indonesia tidak hanya terletak pada kelezatannya, tetapi juga pada perannya sebagai penggerak ekonomi lokal, khususnya di wilayah Bantul. Sayangnya, masih banyak pelaku UMKM keripik sagu yang menjalankan pencatatan keuangan secara manual, yang berdampak pada kurangnya transparansi, efisiensi, dan berujung pada ketidakberlanjutan usaha.

Menjawab permasalahan tersebut, kegiatan pengabdian kepada masyarakat bertajuk “Digitalisasi Sistem Akuntansi untuk UMKM Keripik Sagu” telah dilaksanakan pada tanggal 19–21 Mei 2025. Kegiatan ini diselenggarakan oleh Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Negeri Jakarta (FEB UNJ) di bawah koordinasi Bapak Agung Krisnamurti RP., ST., MM selaku Wakil Dekan II FEB UNJ bersama tim, serta berkolaborasi dengan Ibu Dr. NorHafizah AR dari Universiti Teknologi MARA (UiTM) Malaysia.

     Program ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman para pelaku UMKM terhadap pengelolaan keuangan yang baik serta mengimplementasikan sistem akuntansi otomatis sederhana. Tujuan ini sejalan dengan komitmen global dalam Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDG) nomor 12, yakni memastikan pola konsumsi dan produksi yang berkelanjutan. Kegiatan ini dilaksanakan secara bertahap demi efektivitas. Tahap pertama berupa sosialisasi manfaat pencatatan keuangan digital kepada para pelaku UMKM. Dilanjutkan dengan pelatihan intensif mengenai dasar-dasar akuntansi serta penggunaan aplikasi keuangan digital. Para peserta kemudian mendapatkan pendampingan dalam proses instalasi dan evaluasi pencatatan keuangan mereka. “Sebelumnya saya mencatat pengeluaran dan pemasukan hanya di buku tulis. Sekarang dengan aplikasi ini, saya jadi lebih mudah melihat untung-rugi tiap bulan,” ungkap Ibu Mariyah, salah satu pelaku UMKM keripik sagu dari Imogiri. Selain memperkenalkan teknologi keuangan, program ini juga memberikan pelatihan keberlanjutan agar UMKM bisa mandiri dalam mengelola usahanya. Sistem akuntansi digital yang diterapkan bukan hanya mempermudah proses pencatatan, tapi juga meningkatkan transparansi rantai pasok dan daya saing usaha di pasar yang lebih luas, bahkan berpeluang menjalin kemitraan internasional. 

“Dengan digitalisasi, kami ingin UMKM tidak hanya tumbuh, tapi juga tangguh dan berkelanjutan. Ini sejalan dengan prinsip pembangunan global,” ujar Bapak Agung Krisnamurti Prabumeang dalam sambutannya. Kegiatan lintas negara ini menunjukkan pentingnya kolaborasi antara institusi pendidikan tinggi dalam mendorong kemajuan UMKM melalui penerapan ilmu dan teknologi tepat guna. Diharapkan, UMKM keripik sagu di Bantul tidak hanya berkembang secara lokal, tetapi juga siap bersaing di tingkat nasional dan global.

Kolaborasi antara teknologi, pendidikan, dan pelestarian warisan kuliner lokal menjadi kunci untuk membangun masa depan bisnis yang berkelanjutan dan inklusif.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun