Mohon tunggu...
Sheila Serena Susanto
Sheila Serena Susanto Mohon Tunggu... Penulis - Mahasiswa FISIP UAJY 2019

Never let someone's opinion become your reality -Les Brown-

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Dalgona Coffee Sempat Jadi Ikon 2020?

23 Maret 2021   22:32 Diperbarui: 23 Maret 2021   22:58 585
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Siapa yang tidak kenal dengan dalgona coffee? Minuman yang sempat menjadi tren di awal tahun 2020. Dalgona Coffee merupakan kopi yang bewujud sebagai whipped cream yang disajikan diatas minuman lain seperti susu. Dalgona Coffee membutuhkan 3 bahan dasar untuk pembuatannya, yakni kopi, gula, dan air panas. Cara pembuatannya pun cukup mudah yaitu hanya dengan mengaduk ketiga bahan tersebut menggunakan mixer. Tanpa mixer, dalgona coffee juga bisa untuk dibuat, tapi teman-teman harus siap ya dengan tangan yang kebas hehe. Dalgona coffee bisa dinikmati oleh semua kalangan, mulai dari anak kecil, anak remaja, orang dewasa, hingga orang tua. Dikarenakan dalgona coffee tidak memiliki rasa yang begitu pahit. 

Dikarenakan rasa, cara pembuatan dan bentuknya yang unik serta aesthetic, maka dalgona coffee kemudian menjadi viral dan tren minuman di awal tahun 2020. Dalgona coffee sempat menjadi ikon di tahun 2020. Mengapa demikian? Hal ini dikarenakan pada awal tahun 2020, dunia sedang mengalami pandemi COVID-19 yang membuat masyarakat harus berdiam diri di rumah saja. Untuk menghabiskan waktu di rumah saja, kehadiran tren dalgona coffee membuat masyarakat menjadi tidak bosan dan berlomba-lomba untuk membuat minuman yang hits tersebut. Bila mengingat dalgona coffee, maka masyarakat mengingat kenangan awal tahun 2020 yang tak terlupakan.

Dikarenakan hal ini, maka dapat dikatakan bahwa dalgona coffee pernah menjadi bagian dari budaya populer. 

Apa itu Budaya Populer?

Budaya pop secara sederhana dapat dipahami sebagai budaya yang disukai secara luas oleh banyak orang. 

Menurut Storey (dalam Istiqomah, 2020) mengemukakan bahwa budaya populer adalah budaya komersial tidak berdaya yang merupakan produk mengambang yang dikonsumsi massa.

Budaya yang komersial merupakan adalah budaya yang dapat memberikan keuntungan, budaya yang dapat diperjualbelikan, budaya yang dapat menjadi suatu produk. Budaya yang dikonsumsi massa merupakan budaya yang sedang ramai diperbincangkan dan dicari di kalangan masyarakat. Budaya populer memiliki kedua sifat tersebut, yaitu sedang ramai di kalangan masyarakat, menjadi tren, dan memberikan keuntungan dari budaya tersebut. 

Setelah mengetahui apa itu budaya populer, teman-teman jadi memahami kan mengapa dalgona coffee dikatakan sebagai budaya populer. Sudah jelas, hal ini dikarenakan dalgona coffee terkenal di berbagai kalangan di dunia, menjadi tren dan diminati hingga dibicarakan oleh banyak orang. Selain itu, ketika dalgona coffee menjadi budaya populer, tidak jarang masyarakat membuat inovasi baru menyerupai dalgona coffee seperti mengganti bahan utama kopi dengan matcha atau greentea, milo, milk tea, dan lain sebagainya. 

https://herstory.co.id/
https://herstory.co.id/
Keberadaan dalgona coffee yang hits seperti ini kemudian menjadikan dalgona coffee memiliki sisi politik budaya populer. 

Secara sederhana, dapat dipahami bahwa Politik Budaya Populer adalah kondisi di mana seseorang memanfaatkan dan mengambil keuntungan melalui budaya populer yang ada. Mereka mengambil keuntungan untuk memenuhi dan mencapai tujuan mereka. 

Banyak masyarakat yang memulai bisnis FnB dengan mencantumkan menu dalgona coffee yang memiliki berbagai varian rasa. Dari yang biasa hingga luar biasa. Orang-orang ini kemudian berhasil mendapatkan keuntungan melalui penjualan dalgona coffee tersebut. Maka dari itu, hal ini dapat dikatakan sebagai salah satu contoh politik budaya populer dari dalgona coffee.

Nah, sekarang teman-teman paham kan mengapa Dalgona Coffee menjadi ikon 2020 dan pernah menjadi bagian dari budaya populer. Nah, kalau teman-teman perhatikan, saya mengatakan 'pernah'. "Berarti sekarang dalgona coffee sudah tidak ada?". Dalgona coffee masih ada sampai sekarang dan menjadi menu tetap di beberapa tempat makan atau stand minuman. Mengapa saya katakan pernah, karena kini dalgona coffee sudah bukan menjadi tren ataupun bertahan sebagai ikon tahun 2020. Banyak tren lainnya yang telah menggeser keberadaan dalgona coffee sebagai tren tahun 2020. Selain itu, dalgona coffee juga tidak dapat dikatakan sebagai budaya populer lain. Kini, dalgona coffee menjadi subkultur.

Apa itu sub kultur?

Sub kultur dapat dipahami sebagai budaya yang keberadaannya cukup berlawanan dengan budaya yang ada. Dengan kata lain, sub kultur merupakan budaya yang tidak populer dikarenakan tidak mengikuti arus zaman. Dalgona coffee kemudian menjadi  sub kultur karena eksistensi dari dalgona coffee telah menurun dan kini tidak begitu banyak ditemukan dibandingkan dengan kemunculannya awal tahun 2020. Dalgona coffee sudah tidak lagi menjadi tren dan minuman yang banyak dicari, dibuat, dan dikonsumsi oleh masyarakat. 

Bagaimana teman-teman? Tak terasa kan bahwa masa-masa dalgona coffee telah berlalu, padahal rasanya baru saja kemarin berusaha mencari kopi yang murni untuk dijadikan bahan membuat dalgona coffee. Ngomong-ngomong tentang dalgona coffee, jadi kepingin gak sih? Hehe. 


Sumber:

Istiqomah, A. (2020). Ancaman Budaya Pop (Pop Culture) Terhadap Penguatan Identitas Nasional Masyarakat Urban. Jurnal Politik Walisongo,2(1), 47-54.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun