Mohon tunggu...
Sheila Serena Susanto
Sheila Serena Susanto Mohon Tunggu... Penulis - Mahasiswa FISIP UAJY 2019

Never let someone's opinion become your reality -Les Brown-

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Lakukan 5 Tips Berikut, Organisasimu Auto Harmonis!

9 Desember 2020   22:21 Diperbarui: 9 Desember 2020   22:39 170
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://manado.tribunnews.com/

Sekelompok orang yang bekerja bersama dan memiliki tujuan yang sama disebut juga dengan organisasi. Organisasi sendiri merupakan wadah yang cukup penting di masa sekarang ini. Melalui organisasi kita bisa mendapatkan hal mulai dari pengalaman, relasi, pengetahuan, soft-skill, dan masih banyak lagi lho!

Organisasi sekurang-kurangnya terdiri dari 4 orang, yaitu ketua, wakil ketua, beserta anggotanya. Secara umum, mayoritas organisasi memiliki anggota lebih dari 10-15 orang. Nah, dengan jumlah yang tidak sedikit tersebut, anggota organisasi harus berusaha untuk dapat akur dan harmonis dengan anggota lainnya. Namun, hal ini tentunya tidak semudah ketika kita membalikkan telapak tangan kita ya teman-teman. Tapi tenang saja, pada kesempatan kali ini saya akan memberikan tips-tips sederhana namun sangat berguna untuk menjaga keharmonisan di dalam sebuah organisasi. Yuk kita simak bersama!

1. Saling Terbuka dan Ingin Mendengarkan Setiap Pendapat

Setiap orang berhak untuk berpendapat. Hal tersebut terdapat di dalam UUD 1945. Begitu juga dengan berorganisasi. Dalam organisasi, mendengarkan pendapat orang lain merupakan hal yang wajib dilakukan. Tentunya, ketika berorganisasi kita membutuhkan masukkan, saran, kritik, pendapat, dan ide-ide cemerlang dari anggota lainnya. Hal ini akan membuat organisasi lebih maju bila kita bisa memberikan waktu untuk orang lain menyampaikan pendapatnya. Selain mendengarkan, kita juga harus dapat menerima dan menghargai pendapat tersebut. Hal ini membuat rasa nyaman ketika diskusi dilakukan. Saat berorganisasi kita juga harus terbuka ya, sobat! Sampaikan kepada anggota lainnya apa yang kita rasakan, dengan begitu kita dapat mencegah salah paham di dalam organisasi. Jangan ragu untuk utarakan perasaanmu ya! Ingat, teman-temanmu bukanlah peramal yang dapat melihat pikiran kita, hehe. 

2. Perhatikan Suasana Berkomunikasi

https://id.wikipedia.org/wiki/Metode_diskusi
https://id.wikipedia.org/wiki/Metode_diskusi
Menjaga suasana merupakan hal yang tak kalah penting dibanding poin pertama. Kita harus pandai menempatkan posisi kita sesuai dengan suasana yang terbentuk ketika diskusi atau rapat dilakukan. Tidak ada salahnya kita menggunakan prinsip "Serius tapi Santai", hanya saja kita harus tetap menjaga dan menahan diri. Jangan lakukan guyonan secara terus menerus ketika rapat sedang berlangsung, namun jangan juga untuk kaku dan diam ketika anggota lainnya sedang bergurau ria. Buat dirimu senyaman mungkin ketika rapat atau diskusi berlangsung, dengan begitu kamu akan dengan mudah menyesuaikan diri dengan kondisi dan suasana yang ada. 

3. Menjaga Sikap Tanpa Memandang Status

https://manado.tribunnews.com/
https://manado.tribunnews.com/
Etika merupakan hal yang harus kita ingat dan jaga di mana pun kita berada. Begitu pula ketika kita berorganisasi. Tetaplah menjaga sikap kita kepada siapa pun di dalam suatu organisasi. Ketika kita menjadi pimpinan, jangan munculkan rasa sombong dan ingin dihormati oleh anggota. Tetaplah menjadi pemimpin yang rendah hati serta membaur dengan seluruh anggota. Ketika kita menjadi anggota, jangan berkecil hati dan mempunyai rasa iri terhadap pemimpin. Tetap sopan dan menghormati mereka sebagai seorang pemimpin yang akan memimpin kita. Apabila kita bisa saling menjaga sikap dan menghormati, maka sebuah organisasi akan dirasakan layaknya keluarga sendiri. 

4. Selesaikan Konflik yang Ada

https://magazine.job-like.com/
https://magazine.job-like.com/
Suatu organisasi tentunya tidak terlepas dari suatu konflik. 

Ting-Toomey (2003: 373) mendefinisikan konflik sebagai "ketidaksesuaian yang dirasakan dan/atau aktual dari nilai, harapan, proses, atau hasil antara dua atau lebih pihak dari budaya yang berbeda atas masalah substantif dan/atau relasional".

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun