Mohon tunggu...
Sheila Octarina Nur
Sheila Octarina Nur Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Amikom Yogyakarta

Menulis

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Komunitas di Jogja yang Punya Kafe Sendiri, Bikin Betah Nongkrong, tapi Juga Nambah Banyak Wawasan Baru

14 Juli 2022   16:04 Diperbarui: 14 Juli 2022   16:08 423
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Komunitas di Jogja sudah tersebar disetiap sudut kota Jogja. Berbagai macam bidang komunitas yang ada, bergerak untuk menggerakkan serangkai kegiatan yang bersifat positif untuk mengembangkan keaktifan kota Yogyakarta.

Salah satu komunitas yang ada di Yogyakarta yang memiliki beberapa program dan kegiatan yang menarik serta memiliki potensi untuk meningkatkan kemampuan SDM masyarakat disekitarnya yaitu Omah Kreatif Loedji 16.

Omah Kreatif Loedji 16 ini merupakan komunitas yang bergerak dibidang sosial. Terfokus untuk mengayomi anak-anak untuk berkreatifitas. Namun, juga tetap memiliki beberapa kegiatan untuk mengayomi masyarakat setempat khususnya pelaku UMKM.

Omah Kreatif Loedji 16 merupakan sebuah komunitas yang beralamat di Gang Keben RT.24/RW.06, Gunungketur, Pakualaman, Kota Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta 55111.

Omah Kreatif ini dibentuk pada 30 Desember 2016 dan diprakarsai oleh beberapa tokoh pemerhati anak, Ibu Ray. Sri Waringi, dan ketua RW pada saat itu yaitu Bapak Januar Pancadarma. Terbentuknya Omah Kreatif Loedji 16 ini dikarenakan dahulu tidak adanya tempat anak-anak untuk belajar, bermain, dan berkreatifitas. Sehingga mereka berinisiatif untuk membentuk komunitas tersebut.

Omah Kreatif Loedji 16 telah membentuk berbagai macam program 3 diantaranya yakni:

1. Dapur Yulimah (Paguyuban Kuliner Omah Kreatif Loedji 16

Program ini terbentuk karena beberapa pengurus Omah Kreatif Loedji 16 keluarganya memiliki usaha kecil seperti menjual snack dan juga packaging makanan. Sehingga mereka berinisiatif membentuk kelompok kuliner ini agar saling bahu membahu ketika ada pesanan snack untuk acara. Kemudian ada program gandeng gendong dari pemerintah kota Yogyakarta yaitu membentuk sebuah kelompok untuk penyediaan bahan dan jasa pemerintah kota Yogyakarta dibidang kuliner (konsumsi rapat-rapat). Sehingga didaftarkanlah program ini dengan nama Dapur Yulimah yang berarti Dapur itu dapurnya atau area untuk produksi, dan Yulimah artinya Paguyuban Kuliner Omah Kreatif Loedi16.

2. Remen Pakde Covid (Relawan Mengajar Dampak Pandemi Covid-19

Program ini muncul sebagai solusi dampak pandemi covid 19, dimana anak-anak belajar secara daring sehingga pemahaman mereka adalah bukan sekolah. Akibatnya banyak terlihat anak-anak tidak pernah belajar, tugas BDR dari sekolah juga tidak dikerjakan, bahkan cenderung bermain tidak terarah.   Oleh karena itu, muncullah ide untuk membuat program agar dapat mengayomi anak-anak yang belajar dirumah untuk tetap menjalankan kewajiban belajarnya. Bersamaan dengan diluncurkannyanya program pemerintah kota Yogyakarta yaitu membentuk Relawan Mengajar. Sehingga dibentuklah program ini dengan nama Remen Pakde Covid yang berarti Relawan Mengajar Dampak Pandemi Covid-19. Namun, setelah kasus covid-19 semakin landai, anak-anak juga sudah mulai sekolah dengan tatap muka 100%, kegiatan pendampingan belaar ini massih tetap dilakukan, dengan para relawan-relawan mengajar dari berbagai unsur antara lain dari mahasiswa, komunitas, tokoh masyarakat, maupun dari pemerintahan.

3. Warsimah (Warung Edukasi Omah Kreatif Loedji 16)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun