Mohon tunggu...
shasy prisheyla
shasy prisheyla Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

bermain basket

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Desa Terlupakan: Potret Kemiskinan di Lereng Gunung

9 April 2024   13:08 Diperbarui: 9 April 2024   14:09 54
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Di balik megahnya Gunung Sindoro, tersembunyi sebuah desa terpencil bernama Karanganyar. Desa ini bagaikan dunia yang terlupakan. Jauh dari hingar bingar kota, terbelenggu dalam jerat kemiskinan yang tak kunjung terlepas. Jalanan desa berbatu dan berlubang, menjadi saksi bisu perjuangan para penduduknya. Rumah-rumah mereka terbuat dari kayu dan bambu, beratapkan seng yang berkarat. Di teras-teras rumah, terlihat anak-anak kecil berlarian tanpa alas kaki, dengan tatapan polos penuh tanya.

Jalanan desa berbatu dan berlubang menjadi rintangan pertama yang harus dihadapi para penduduknya. Rumah-rumah sederhana berbahan kayu dan bambu beratapkan seng berkarat menjadi pemandangan sehari-hari. Kemiskinan di Desa Karanganyar tercatat pada data Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2023 yang mencapai 28,5%, jauh di atas rata-rata nasional sebesar 9,54%. Jalanan desa berbatu dan berlubang, menjadi saksi bisu perjuangan para penduduknya.

Kemiskinan di Karanganyar bukan hanya soal materi. Akses pendidikan dan kesehatan yang terbatas menjadi momok menakutkan bagi masyarakat. Sekolah di desa ini hanya sampai tingkat SD, dan itupun dengan kondisi yang memprihatinkan. Data menunjukkan, hanya 60% anak usia SD di Karanganyar yang melanjutkan pendidikan ke SMP. Guru-guru honorer yang mengajar dengan penuh dedikasi, tak mampu menutupi kekurangan fasilitas dan infrastruktur pendidikan.

Tak jauh berbeda dengan kondisi kesehatan. Puskesmas desa hanya memiliki satu dokter dan beberapa bidan, yang harus melayani ribuan penduduk. Puskesmas desa hanya memiliki satu dokter dan dua bidan, yang harus melayani 3.500 penduduk. Fasilitas kesehatan yang minim, membuat banyak warga desa memilih berobat ke dukun atau menggunakan pengobatan tradisional. Data Puskesmas Karanganyar menunjukkan, angka kematian ibu dan bayi di desa ini masih tergolong tinggi.Fasilitas kesehatan yang minim, membuat banyak warga desa memilih berobat ke dukun atau menggunakan pengobatan tradisional.

Mata pencaharian utama penduduk Karanganyar adalah bertani. Namun, hasil panen mereka tak sebanding dengan biaya hidup yang terus meningkat. Harga pupuk dan pestisida yang mahal, membuat mereka terjebak dalam lingkaran hutang yang tak berujung. Data menunjukkan, 70% petani di Karanganyar terlilit hutang kepada tengkulak.
Di tengah keterbatasan dan keputusasaan, masih ada secercah harapan di Karanganyar. Semangat gotong royong dan kepedulian antar warga masih terasa kental. Mereka saling membantu dalam kesulitan, dan bahu membahu membangun desa mereka. Sebuah komunitas kecil yang terdiri dari pemuda-pemudi desa, berinisiatif untuk membuka taman bacaan dan mengadakan kelas belajar bagi anak-anak. Mereka ingin memberikan pendidikan yang lebih baik bagi generasi penerus desa.

Kisah Karanganyar adalah potret buram kemiskinan di Indonesia. Masih banyak desa-desa terpencil di pelosok negeri yang tertinggal dalam pembangunan. Data BPS menunjukkan, terdapat 12.548 desa tertinggal di Indonesia, dengan tingkat kemiskinan rata-rata 23,7%.
Pemerintah perlu memberikan perhatian serius dan solusi konkret untuk mengatasi masalah ini. Masyarakat desa membutuhkan akses pendidikan dan kesehatan yang lebih baik. Untuk mengatasi kemiskinan tersebut, perlu dilakukan beberapa langkah yang melibatkan kerja sama antara masyarakat Karanganyar dan pemerintah, di antaranya:
• Menyediakan akses pendidikan yang lebih baik: Membangun sekolah-sekolah baru, meningkatkan kualitas guru, dan menyediakan beasiswa bagi siswa berprestasi.
• Meningkatkan akses layanan kesehatan: Membangun puskesmas dan rumah sakit di desa-desa terpencil, menyediakan dokter dan tenaga medis yang berkualitas, dan meningkatkan kualitas obat-obatan.
• Memberdayakan ekonomi masyarakat: Memberikan pelatihan dan bantuan modal untuk usaha kecil menengah, membangun infrastruktur yang mendukung kegiatan ekonomi, dan membuka akses pasar bagi produk-produk desa.
• Meningkatkan kesadaran masyarakat: Melakukan kampanye tentang pentingnya pendidikan dan kesehatan, serta mendorong partisipasi masyarakat dalam pembangunan desa.

Selain itu, dengan kolaborasi dari berbagai pihak, termasuk organisasi non-pemerintah, swasta, dan masyarakat luas. Kita semua perlu bahu membahu untuk membantu desa-desa terpencil seperti Karanganyar agar dapat keluar dari keterpurukan. Di tangan pemerintah dan kepedulian masyarakat, desa-desa terpencil seperti Karanganyar dapat keluar dari lilitan kemiskinan dan meraih masa depan yang lebih cerah.    
 
Desa tertinggal yang ditetapkan berdasarkan kriteria tertentu merupakan unit sosial dimana kemiskinan dapat dideteksi dan juga merupakan perspektif dari mana penanggulangan kemiskinan itu dapat dimulai. Kemiskinan di suatu desa tidak terlepas dari stratifikasi sosial yang sudah ada sejak lama. Ketimpangan ekonomi dapat dilihat dari penguasaan sumber daya, yang menyangkut pemilikan lahan yang sejak dulu sudah menjadi fenomena yang penting dalam menentukan tingkat kesejahteraan.

Kemiskinan berkaitan erat dengan kualitas sumber daya manusia. Kemiskinan muncul karena sumber daya manusia yang tidak berkualitas, artinya apabila kita berusaha meningkatkan kualitas sumber daya manusia berarti kita sedang berupaya untuk menghapuskan kemiskinan. Secara ekonomi kemiskinan dapat diartikan sebagai kekurangan sumber daya yang dapat digunakan untuk dapat meningkatkan kesejahteraan sekelompok orang.

Kemiskinan merupakan salah satu permasalahan sosial yang terdapat dalam karya sastra yang menjadi masalah dalam menjalani kehidupan. Permasalahan kemiskinan dalam karya di ungkapkan pengarang sangat berkaitan dengan gambaran kehidupan yang sebenarnya. Kemiskinan dalam karya sastra muncul karena merupakan masalah sosial yang terjadi di sekitar lingkungan hidup pengarang. Secara sosiologis, sebab munculnya masalah tersebut adalah karena salah satu lembaga kemasyarakatan tidak berfungsi dengan baik, yaitu lembaga kemasyarakatan di bidang ekonomi. Kepincangan tersebut akan menjalar ke bidang-bidang yang lain, misalnya pada kehidupan keluarga yang tertimpa oleh kemiskinan.

Menurut Abdul Syani (2002:190), kemiskinan dapat diartikan sebagai suatu keadaan seseorang, keluarga, atau anggota masyarakat tidak mempunyai kemampuan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya secara wajar sebagaimana anggota masyarakat lain pada umumnya. Sedangkan Menurut Emil Salim dalam Abdul Syani (1984:190), bahwa 2 kemiskinan lazimnya dilukiskan sebagai kurangnya pendapatan untuk memenuhi kebutuhan hidup yang pokok.

Gambaran kemiskinan yang terjadi pada novel sangat jelas, dari jenis kemiskinan yang digambarkan sangat berhubungan dengan kehidupan nyata. Namun di dalam novel tersebut, digambarkan juga bagaimana perjuangan untuk mengatasi kemiskinan yang dialami oleh satu keluarga maupun penduduk di pedesaan.
Pembangunan masyarakat desa tujuannya selalu dikaitkan dengan masalah kemiskinan, yang dialami oleh sebagian masyarakat dalam kategori masyarakat desa dan lebih khusus lagi masyarakat nelayan dan petani kecil. Pembangunan masyarakat desa adalah suatu proses untuk meningkatkan harkat, martabat, dan derajat manusia sebagai makhluk yang paling sempurna. Kemiskinan banyak yang mengartikan kurang makan, hidup di bawah standar, tingkat ekonomi rendah, kurang gizi dan sebagainya. Pendapat tersebut tidak salah karena secara umum kemiskinan adalah keadaan yang serba kurang dilihat dari berbagai aspek dan menurut kepentingan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun