Mohon tunggu...
shania hendra
shania hendra Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa FISIP UAJY

Terima kasih sudah meluangkan waktu dan membaca :)

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Menengok Isu Patriarki dalam Film-Film Joko Anwar

26 September 2021   15:23 Diperbarui: 26 September 2021   16:29 365
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sutradara Joko Anwar dalam jumpa pers film Gundala di SCTV Tower, Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (4/4/2018).(KOMPAS.com/DIAN REINIS KUMAMPUNG )

Bagi para pecinta film, tentu nama Joko Anwar sudah tidak asing lagi di pendengaran kalian.

Sutradara yang dapat dikatakan sebagai seorang auteur tersebut lahir pada tanggal 3 Januari  1976, ia telah berhasil menciptakan banyak film dan meraih segudang prestasi dalam industri perfilman.

Namun tahukah kalian, ternyata film-film karya Joko Anwar tidak hanya mengisahkan cerita biasa tetapi juga mengangkat mengenai isu-isu penting yang sering terjadi dalam kehidupan masyarakat di Indonesia, salah satunya yaitu isu patriarki.

Isu Patriarki dalam Film-film Joko Anwar

Pengabdi Setan (2017), Ratu Ilmu Hitam (2019), Perempuan Tanah Jahanam (2019) bahkan Gundala (2019) merupakan beberapa film karya Joko Anwar yang mengangkat mengenai isu patriarki.

Film Pengabdi Setan (2017) mengangkat mengenai isu dalam masyarakat dimana wanita seringkali baru akan dianggap sempurna ketika ia memiliki anak.

Film tersebut mengisahkan mengenai seorang wanita yang tidak dapat memiliki anak, hingga ia merasa tertekan dan akhirnya memilih untuk bergabung dengan sekte pemuja setan.

Pada film Ratu Ilmu Hitam (2019) dan Perempuan Tanah Jahanam (2019) isu yang diangkat adalah isu mengenai penyiksaan, pelecehan seksual bahkan pemerkosaan yang terjadi pada wanita.

Sedangkan pada Film Gundala (2019) Joko Anwar mencoba untuk melawan standarisasi yang ada pada masyarakat dimana wanita selalu dipandang sebagai orang yang lemah.

Joko Anwar Sebagai Seorang Auteur

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun