Mohon tunggu...
shania hendra
shania hendra Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa FISIP UAJY

Terima kasih sudah meluangkan waktu dan membaca :)

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Menengok Isu Patriarki dalam Film-Film Joko Anwar

26 September 2021   15:23 Diperbarui: 26 September 2021   16:29 365
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sutradara Joko Anwar dalam jumpa pers film Gundala di SCTV Tower, Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (4/4/2018).(KOMPAS.com/DIAN REINIS KUMAMPUNG )

Sedangkan Sarris (dalam Stam, 2000, h.89) mengambil penekanan kritikus Prancis pada gaya sebagai ekspresi kreatif, ia mengungkapkan bahwa  "Cara sebuah film terlihat dan bergerak seharusnya memiliki  beberapa hubungan dengan cara seorang sutradara berpikir dan merasa." 

Menurutnya, gaya yang bermakna menyatukan antara "apa" (cerita, tema) dan "bagaimana" (gaya, teknik) menjadi "suatu pernyataan pribadi", sehingga melalui film-filmnya sutradara mengambil resiko dan berjuang melawan standarisasi.

Dalam film karya Joko Anwar, salah satu bentuk perlawanan standarisasi tersebut dapat kita lihat melalui sosok superhero wanita dalam film Gundala (2019) yang menyelamatkan seorang pria.

DAFTAR PUSTAKA

Raslan, K. (2020, 6 Januari). OPINION: The Indonesian film director that does it all. news.abs-cbn.com. Diakses dari https://news.abs-cbn.com/blogs/opinions/01/06/20/opinion-the-indonesian-film-director-that-does-it-all

Stam, R. 2000. Film Theory: An Introduction. Massachusetts: Blackwell Publishers.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun