Mohon tunggu...
Shafira Zahro Rosyadi
Shafira Zahro Rosyadi Mohon Tunggu... Lainnya - UNS

Mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Edukasi Tanggap Pandemi Covid-19 ala Mahasiswa UNS

4 Agustus 2020   17:44 Diperbarui: 9 Agustus 2020   01:49 134
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Potret dari Beberapa Pengerjaan Mural yang Digambar di Jalan Kebon Jahe VII

Pada pengujung tahun 2019, sempat beredar kabar mengenai wabah di China yang memakan belasan orang dengan gejala mirip pneumonia. Setelah diidentifikasi, penyakit tersebut berasal dari hasil mutasi virus jenis coronavirus. Coronavirus adalah suatu kelompok virus yang dapat menimbulkan penyakit pada manusia ataupun hewan. 

Beberapa jenis coronavirus diketahui menyebabkan infeksi saluran nafas pada manusia mulai dari batuk pilek hingga yang lebih serius seperti MERS dan Mers. Dalam rangka penanggulangan semakin menyebarnya wabah ini, sudah banyak negara-negara yang menerapkan berbagai kebijakan seperti lockdown maupun social distancing, baik dalam skala lokal maupun nasional.

Kampus sebagai salah satu agen intelektual yang memiliki tugas Tri Dharma Perguruan Tinggi terpanggil untuk turut berkontribusi bersama masyarakat dalam menghadapi COVID-19. Universitas Sebelas Maret (UNS) melalui Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) telah menerjunkan ribuan relawan tanggap wabah Covid-19 yang tersebar di  berbagai wilayah Indonesia dengan tujuan untuk mengakselerasi penanganan Covid-19 di Indonesia. 

Kegiatan relawan ini direkognisi kampus sebagai kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN). Shafira Zahro Rosyadi, mahasiswa Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Sebelas Maret melaksanakan kegiatan supporting dalam rangka meningkatkan pemahaman warga akan Covid-19 yang dilaksanakan di Kebon Jahe, kelurahan Petojo Selatan, Kecamatan Gambir, Kota Jakarta Pusat.

Program kerja pertama yang dilaksanakan Shafira adalah mural mengenai sikap tanggap Covid-19 yang menggunakan jalanan di Jalan Kebon Jahe VII sebagai medianya. Pengerjaan mural biasa dilakukan mulai dari jam 23.30 hingga selesai, dan umumnya selesai saat menjelang waktu adzan subuh. 

Hal ini dilakukan demi mendapatkan kondisi yang kondusif baik untuk warga sekitar maupun Shafira sendiri, sebab pada jam tersebut tidak banyak warga Kebon Jahe  yang beraktivitas di luar. Dalam pelaksanaannya di lapangan Shafira biasa dibantu oleh salah satu anggota keluarganya, terkadang selalu ada tetangganya yang turut membantu secara bergantian.

Agar informasi yang disampaikan pada mural dapat dengan mudah dipahami oleh warga, Shafira membagi alur dari mural ini menjadi 4 segmen. Pada segmen pertama, yakni pembukaan, terdapat dua ilustrasi yang secara umum menggambarkan Covid-19 dan menjabarkan gejala-gejala yang dirasakan para pengidap Covid-19. 

Segmen kedua secara singkat dan simpel menyampaikan tentang protokol yang perlu dijalankan ketika hendak keluar rumah, pada segmen ini terdapat empat ilustrasi. 

Segmen ketiga, menyampaikan protokol yang perlu dilaksanakan seseorang begitu hendak masuk ke dalam rumah setelah dari luar secara ringkas dan padat, di segmen ini juga terdapat 4 ilustrasi. Pada segmen terakhir ini, terdapat dua ilustrasi yang menyampaikan pesan bahwa untuk melawan Covid-19 dibutuhkan kerjasama dari setiap individu demi mencapai cita-cita untuk mengembalikan Bumi yang bersih tanpa Covid-19.

Untuk melukiskan keempat segmen alur mural tersebut memakan jalanan sepanjang 72 meter dengan lebar kurang lebih 2,5 meter (Dari lebar jalan sesungguhnya 5 meter). Untuk pelaksanaannya di lapangan, telah menghabiskan waktu sebanyak kurang lebih 48 jam untuk menyelesaikan mural tersebut (Tidak termasuk waktu persiapan dan pembuatan konsep).

Proses Pembuatan dan Publikasi AR
Proses Pembuatan dan Publikasi AR

Program kerja kedua yang dikerjakan oleh Shafira selanjutnya adalah pembuatan video interaktif yang dikemas menjadi Augmented Reality (AR). Berbagai jenis ataupun varian kreativitas dari AR ini kerap ditemui di Instagram yang dikenal sebagai Instastory Effect. Melihat maraknya orang-orang menggunakan Instastory Effect di Instagram memotivasi Shafira untuk mencoba mengedukasi mereka dengan Instastory Effect sebagai medianya. 

Setelah melakukan beberapa riset ke beragam sumber, Shafira pun merangkumnya menjadi 25 buah pertanyaan yang memuat pengetahuan umum terkait Covid-19. Dalam satu babak, video interaktif ini dapat memunculkan satu pertanyaan acak yang kemudian disusul hitung mundur, begitu waktu habis maka jawaban dari pertanyaan tersebut akan muncul. 

Setelah melewati berbagai tahap percobaan, Shafira akhirnya mempublikasikan video interaktif ini ke Instagram untuk dipublikasi sebagai Instastory Effect dengan menyantumkan beberapa keyword agar video interaktif ini dapat mudah ditemui oleh orang-orang secara luas. 

Dari kedua program kerja tersebut, harapannya baik warga Kebon Jahe atau warga manapun, dapat tercipta kesadaran atau bahkan perubahan kebiasaan yang dapat melindungi diri sendiri maupun orang-orang di sekitarnya, sehingga orang-orang dapat tetap terjaga ketika beraktivitas di tengah pandemi ini.



HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun