Mohon tunggu...
Shafira Salwa Zahrani
Shafira Salwa Zahrani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Be the best version of your self

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Cara Mengelola Stress dan Emosi Negatif

19 Juni 2022   23:40 Diperbarui: 21 Juni 2022   13:51 642
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://www.qubisa.com/article/mengenal-tingkatan-jenis-stres-dan-penanganannya

Setiap orang pasti pernah mengalami masalah tertentu, dari masalah kecil hingga masalah besar. Tentu saja, diantara berbagai masalah yang kerap kali menimbulkan permasalahan dan umumnya terjadi di masyarakat sekitar adalah cinta, kesehatan, dan ekonomi. Masalah-masalah tersebut sering terjadi pada seseorang secara tiba-tiba, dan tentunya kita harus menghadapi masalah tersebut. Tentunya dengan mengatasi masalah yang ada, tidak semudah ketika membalikkan telapak tangan, dan tidak mudah untuk mengatakan bahwa setiap masalah ada solusinya. Namun, pemecahan masalah dapat dilakukan sendiri, karena solusi dari suatu masalah kadangkalanya datang dengan sendirinya.

Oleh karena itu, hal utama dan terpenting ketika seseorang menghadapi suatu masalah adalah mengutamakan ketenangan diri sendiri. Diri yang tenang ini merupakan ukuran terpenting dari kemampuan seseorang untuk berpikir jernih. Karena emosi negatif justru bisa memperumit sesuatu dan bahkan tidak menyelesaikannya. Jika terjadi hal seperti itu, mungkin meluapkan emosi negatif akan memberikan kelegaan dalam diri. Namun, hal itu juga dapat berdampak negatif bagi lingkungan di sekitar kita. Masalah yang sering terjadi dan dihadapi seringkali membawa dampak negatif bagi kehidupan kita. Bahkan jika Anda tidak menyadarinya, itu bisa menyakiti kita. Mengapa itu terjadi? Karena kita tidak bisa ikhlas dalam menerima keadaan. Dan yang penting dan patut diketahui adalah bahwa emosi yang terus-menerus terpendam dapat menjadi penghambat  bagi diri kita.

Stress adalah suatu kondisi di mana tubuh memberi reaksi atas tekanan, ancaman, atau kondisi yang membuatnya tak nyaman. Penyebabnya, bisa jadi karena kondisi ekonomi, tekanan, overthinking, keluarga kurang harmonis, impian dan harapan diri yang tertinggi, dan sebagainya. Namun, stress dapat dijadikan sebagai teman sejati jika kita mampu mengelolanya secara positif. Walau bagaimana pun juga kita tidak dapat melakukan apa-apa tanpa diawali dengan stress dan perasaan gelisah. Kita mau mencari pekerjaan karena stress menjadi seorang pengangguran, ingin sekolah, kuliah karena takut menjadi orang bodoh, kita bingung menyayangi orang lain karena khawatir jangan sampai orang yang kita sayangi malah tidak menyayangi kita dan hal-hal lain yang ingin kita lakukan, namun rasa khawatir pasti selalu ada jangan sampai hasilnya tidak sesuai dengan yang kita harapkan. Menyikapi perasaan seperti ini perlu kita pahami bahwa akan lebih baik bagi kita untuk mendapatkan keberhasilan dan ketenangan hidup apabila kita merasa perlu dan stress memikirkannya, sebab perasaan stress seperti ini menjadi modal dasar membangun semangat dan motivasi untuk meraih apa yang kita harapkan. 

https://www.parapuan.co/read/533229483/april-diperingati-sebagai-stress-awareness-month-berikut-4-cara-mengelola-stres
https://www.parapuan.co/read/533229483/april-diperingati-sebagai-stress-awareness-month-berikut-4-cara-mengelola-stres

Cara pencegahan yang tepat dilakukan untuk mengelola stress dan emosi negatif adalah menjadikan stress sebagai motivasi untuk meraih keberhasilan tentunya memiliki keindahan tersendiri ketika kita mampu mengaturnya secara positif. Upaya yang dapat dilakukan antara lain:

1. Manganggap dan memposisikan stress sebagai teman sejati

Stress bisa menjadi pendamping hidup setia, dapat dikatakan bahwa stress lebih baik dari teman dekat asalkan kita mengetahui mengapa stress itu datang, bagaimana cara menyikapinya dan kalau perlu kita dapat mengucapkan "Selamat Datang Stress", karena dengan kehadiranmu saya dapat memotivasi diri sendiri, memahami orang lain, membuat pikiran dan perasaan lebih dewasa dan tentu saja mampu menghargai makna kesabaran. Pada point pertama ini kita dapat menggaris bawahi bahwa kita tidak perlu memperhatikan seperti apa stress itu datang menghampiri dan seberapa besar pengaruh negatifnya terhadap kehidupan kita. Tetapi yang penting untuk kita pahami, ternyata kita sanggup mengelola stress dan memanjakannya sehingga mampu menghasilkan sesuatu yang lebih baik karena kehadirannya.

2. Berani menentukan pilihan

Ketika kita menghadapi berbagai peluang yang disajikan kepada kita, menghadapinya tidak menghibur kita. Dalam hal ini, kita kembali dibingungkan dan ditekankan dalam mempertimbangkan dan memutuskan mana yang terbaik. Kita dapat menikmati bahwa ternyata menentukan satu pilihan sangatlah indah karena sebelumnya kita sempat digoyahkan oleh perasaan bimbang, yang pada akhirnya sampai pada plihan yang dianggap baik setelah melalui pertimbangan matang. Kita jangan terlalu takut memilih, karena apapun hasil pilihan dan keputusan yang diambil tetap mengandung resiko meskipun pilihan yang kita ambil sudah tepat. Pertimbangkan besarnya kekuatan dan kelemahan kita untuk menentukan mana yang terbaik untuk kita.

3. Menjadi diri sendiri (Mandiri)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun