Mohon tunggu...
Shafira NurIsnaeni
Shafira NurIsnaeni Mohon Tunggu... Mahasiswa

Saya adalah seorang mahasiswa Jurusan Administrasi Publik Universitas Diponegoro

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Jangan Panik! Cegah Stunting dengan Salting

13 Agustus 2022   14:13 Diperbarui: 13 Agustus 2022   14:58 121
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Purbalingga (13/8). Stunting merupakan permasalahan tumbuh kembang anak dikatakan stunting apabila tinggi badannya tidak bertambah signifikan sesuai dengan usia semestinya atau bila dibandingkan dengan tinggi badan anak tersebut saat baru lahir.  Sementara berat badannya kemungkinan normal sesuai dengan usia pertumbuhan.


Berdasarkan informasi yang didapat dari hasil wawancara terhadap bidan desa dan kader posyandu Desa Karangjoho, diperoleh data kesehatan Posyandu Desa Karangjoho bahwa terdapat lima belas bayi dalam rentang usia 6-24 bulan yang termasuk dalam kategori stunting. Kondisi tersebut sangat mengkhawatirkan, mengingat saat ini pemerintah sedang menggalakkan program pencegahan stunting seperti yang dimandatkan dalam Peraturan Presiden Nomor 72 Tahun 2021 tentang Percepatan Penurunan Stunting.

Mahasiswa KKN Tim II Universitas Diponegoro melaksanakan program kerja SALTING (Satuan Anti Lingkungan Stunting) untuk menyelesaikan permasalahan yang terjadi di Desa Karangjoho. Kegiatan utama yang dilaksanakan melalui kegiatan Pemberian Makanan Tambahan (PMT) dengan cara memasak MPASI 5 bintang sesuai dengan takaran gizi yang telah dikonsultasikan terlebih dahulu dengan bidan desa dan petugas kesehatan Puskesmas Kecamatan Pengadegan. Selain itu, juga dilakukan pembagian susu formula dan makanan yang dapat dikonsumsi secara bertahap. Untuk kegiatan selanjutnya, dilakukan evaluasi terkait bagaimana para balita merespon makanan yang telah diberikan, apakah terjadi penambahan berat badan dan tinggi badan, apakah dapat mengkonsumsi makanan dengan baik, dan sebagainya.

Respon yang baik sekaligus antusiasme yang tinggi dari masyarakat berhasil menyukseskan program yang dijalankan. Ditambah dengan masyarakat yang semakin sadar akan pentingnya pencegahan stunting. Namun demikian, terdapat beberapa orang tua balita yang sensitif karena anaknya terindikasi stunting.

Penulis : Shafira Nur Isnaeni, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
KKN TIM II UNIVERSITAS DIPONEGORO TAHUN 2022
DPL : Dr. Ir. Dwi Haryo Ismunarti, M.Si.
Lokasi : Desa Karangjoho, Kec. Pengadegan, Kab. Purbalingga

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun