Mohon tunggu...
Shafa Varera
Shafa Varera Mohon Tunggu... Freelancer - Be better everytime

bercerita untuk berbagi dan bermanfaat. mom's of two child and a wife, blogger and listener

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Pasar Karang Sukun Mataram

29 November 2020   05:01 Diperbarui: 29 November 2020   05:05 439
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Menapakkan kaki di Pulau Lombok untuk menetap setelah lulus kuliah ketika itu merupakan pilihan yang tidak mudah bagi saya. Menyesuaikan diri dengan lingkungan baru dan tanpa teman di pulau kecil yang keindahan alamnya sungguh luar biasa. Namun, tentu saja hal baru pasti akan membuat banyak ketidaknyamanan dan harus dibuat nyaman. Saya akhirnya memilih untuk mempelajari banyak hal baru di tempat tinggalku, di sebuah kampung di Kabupaten Lombok Timur.

Kesederhanaan dan keterbatasan penghasilan membuat mereka tidak cukup punya uang sisa untuk memenuhi kebutuhan selain untuk makan. Pakaian bekas menjadi pilihan mereka untuk mencukupi kebutuhan sandang yang harus dipenuhi. Sejak saya kecil sering menjenguk nenek di Masbagik ini, saya tahu banyak orang yang memilih membeli pakaian bekas karena selain harganya terjangkau, modelnya pun tidak kalah menarik. Apalagi baju dari luar negeri itu kebanyakan baju bermerk, jadi meski sudah dibilang bekas tapi banyak warna dan kainnya yang masih bagus. Layak untuk dipakai.

Bukan hanya baju orang dewasa, baju anak, handuk, gorden, selimut, bed cover, bahkan tas yang masih bagus juga boneka anak. Ada yang membuka lapak di pasar, ada yang membuka lapak saat pasaran saja sehingga harus berkeliling ke pasar demi pasar. Meski memang banyak yang berjualan pakaian bekas, kebanyakan mereka berjualan di pasar atau berkeliling seusai hari pasaran setiap pasar. Namun, banyak peminat pakaian bekas menjadikan toko pakaian bekas mulai banyak buka di pinggir jalan. Tentu kualitasnya pun berbeda. Harnya di pasar yang biasanya ada di bawah 10 ribu, yang ada di toko atau kios sederhana pinggir jalan berkisar diatas Rp. 10.000,-. 

Di Mataram, ada sebuah pasar di Karang Sukun yang khusus menjual Baju, Tas dan Banyak kain bekas import dengan harga yang bervariasi tergantung kualitas. Pasar Karang Sukun ini sudah sangat terkenal menjual baju bekas import yang banyak dikunjungi bahkan oleh kalangan bahkan pegawai sekalipun. Meski lantainya hanya plester, tapi bersih dan rapi sehingga nyaman dikunjungi. Tempatnya luas, dibuat seperti los seperti pada umumnya, lahan yang cukup luas itu mampu menampung sekitar 53 kios baju bekas import yang siap untuk ditawarkan.

Kualitas baju bekas di Pasar Karang Sukun sangat bervariasi. Mulai dari yang murah hingga yang mahal. Baju bahkan ada yang mencapai diatas Rp 50.000,- ketika kualitasnya juga masih sangat baik dengan warna yang tidak pudar dan bahan yang masih bagus. Banyak yang masih sangat layak digunakan. Jeans dan celana cargo pun banyak yang masih dengan kualitas sangat bagus, bahkan tidak seperti pakaian bekas. Cacat pada jahitan biasanya sudah diperbaiki oleh penjual agar tidak mengurangi harga pasaran dan mereka bisa mendapatkan untung yang cukup lumayan.

Biasanya, pada saat bongkaran barang baru di Pasar Karang Sukun Mataram, harga baju akan lebih mahal karena lebih banyak pilihan. Selain itu, belum banyak baju yang dibawa ke luar daerah, jadi pembeli bisa lebih puas memilih barang yang bagus kualitasnya sebelum dipilih secara random oleh penjal baju bekas di luar Mataram dan dikirim ke Pulau Sumbawa. Setelah hari bongkaran, biasanya harganya bisa sedikit turun dan bisa ditawar lebih banyak karena sudah banyak baju yang dibeli dalam jumlah besar untuk dibawa ke luar Mataram. 

Mereka yang pandai memilih akan mendapatkan barang yang bagus tidak seperti barang bekas. Tas, selimut, bed cover bahkan handuk pun ada dijual di sini. Sama seperti berbelanja di pusat perbelanjaan, banyak pilihan barang dengan variasi harga yang beragam, jadi harus teliti dalam memilih dan membeli agar mendapatkan barang yang bagus. Tak sedikit yang bahkan tak terlihat seperti barang bekas karena kualitas kain dan warnanya yang memang masih bagus. 

Beberapa pakaian yang tak banyak laku biasanya dijual murah dalam bentuk karungan. Pembelinya akan menjual kembali ke pasar-pasar tradisional dengan harga kisaran Rp 10.000an atau si penjual menggaji orang lagi untuk membuka lapak kecil di depan pasar tradisional mengobral barang yang sudah lama tidak laku. Pakian itu biasanya berupa pakaian rumahan sehingga harganya lebih murah.

Selain baju bekas Import, ada juga sekarang tren membuka garage sale bagi baju yang jarang dipakai dengan kualitas bagus. Tentu ini berbeda dengan baju bekas import. Biasanya garage sale harga yang ditawarkan sedikit lebih mahak karena kualitasnya pun berbeda. Biasanya yang banyak di Garage Sale adalah barang branded yang dipakai baru beberapa kali. Kualitasnya pun tergolong masih sangat layak untuk dijual. Berbeda dengan barang bekas import yang terkadang ada yang sobek atau berlubang, Garage Sale biasanya lebih berkualitas dengan harga yang lebih mahal tentunya.

Jangan lupa untuk mencuci pakaian sebelum digunakan dan menjemur di bawah sinar matahari agar bakteri ataupun virus yang menempel bisa hilang. Tak ada salahnya memilih barang bekas karena bekas pun bisa terlihat berkelas saat kita bisa memadu padankan dengan baik.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun