Mohon tunggu...
Jujun Junaedi
Jujun Junaedi Mohon Tunggu... Penulis dan Pendidik dari Bandung 31324

Pendidik dan pemerhati lingkungan. Aktif mengedukasi di sekolah berwawasan lingkungan di Kota Bandung sejak 1997

Selanjutnya

Tutup

Halo Lokal Pilihan

Jajanan Murah di Surga Pamandangan: Pasar Jalan Anyar Tarogong, Primadona Baru Garut

3 Agustus 2025   08:46 Diperbarui: 3 Agustus 2025   08:46 142
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tampak suasana pagi di Pasar Jalan Anyar Tarogong Kaler, Kabupaten Garut, Jawa Barat, Ahad (3/8/2025). | Dok. Pribadi/Jujun Junaedi

Perjalanan rutin bulanan keluarga saya ke kampung halaman di Rancabango, Tarogong Kaler, Garut, selalu menjadi momen yang dinantikan. Pagi ini, Ahad (3/8/2025), saya, istri, dan ketiga putra saya memutuskan untuk mencari jajanan di tempat baru. 

Bukan pasar tradisional yang biasa kami kunjungi, melainkan pasar tumpah di Jalan Baru atau yang dikenal sebagai Jalan Anyar (JA), tepatnya di Jalan Letjen Ibrahim Adjie. Lokasi ini tidak jauh dari pemandian air panas yang berada di kaki Gunung Guntur. 

Sejak beberapa waktu lalu, pasar tumpah ini menjadi perbincangan hangat dan dianggap sebagai pasar ikonik baru di Garut. Mengapa? Karena selain menyajikan jajanan murah, tempat ini juga menawarkan pemandangan alam yang begitu mewah dan indah.

Jalan baru Letjen Ibrahim Adjie ini memang menjadi primadona baru bagi warga Garut. Letaknya yang strategis, menghubungkan beberapa wilayah penting, membuat jalan ini selalu ramai. Namun, daya tariknya tidak hanya itu. Setiap pasang mata yang melintas akan disuguhkan pemandangan pegunungan yang menakjubkan. 

Jalur ini juga disebut-sebut akan menjadi jalan pariwisata utama di Garut. Lebar jalannya yang mencapai 25 meter terasa lapang dan nyaman, memberikan ruang yang cukup bagi kendaraan maupun pejalan kaki untuk menikmati keindahan sekitar.

Namun, setiap Ahad pagi, suasana di jalan baru ini berubah drastis. Jalan yang biasanya ramai oleh kendaraan, kini dipenuhi oleh deretan tenda pedagang. Mulai dari penjual makanan, perabot rumah tangga, pakaian, hingga mainan anak-anak, semuanya tumpah ruah di sepanjang jalan. 

Kami berjalan perlahan, menikmati keramaian yang ada. Aroma gorengan, sate, dan aneka jajanan lain berbaur dengan udara pagi yang sejuk.

Di tengah keramaian pasar tumpah ini, mata saya tak henti-hentinya dimanjakan oleh pemandangan yang luar biasa. Tiga gunung besar, yaitu Gunung Cikuray, Gunung Papandayan, dan Gunung Guntur, berdiri tegak dan terlihat jelas dari tempat kami berdiri. 

Pemandangan ini seolah menjadi latar belakang alami yang sempurna untuk pasar yang ramai ini. Anak-anak saya pun terlihat antusias, bukan hanya karena jajanan yang berlimpah, tetapi juga karena pemandangan gunung yang membuat mereka terkagum-kagum. .

Pesona Jajanan Khas dan Harga Merakyat

Pagi ini, kami mulai menjelajahi setiap sudut pasar. Suasana hiruk pikuk khas pasar tumpah sangat terasa. Penjual dengan suara lantang menawarkan dagangannya, pembeli sibuk memilih-milih, dan anak-anak berlarian riang. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Halo Lokal Selengkapnya
Lihat Halo Lokal Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun