Mohon tunggu...
Shafa Bayuwangsa
Shafa Bayuwangsa Mohon Tunggu... Mahasiswa - Profesi sebagai mahasiswa di Universitas Airlangga

Nama saya Firlana Shafa Bayuwangsa biasa dipanggil shafa. Hobi saya membaca menganai topik terkini seperti teknologi dan perkembangan ekonomi.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Perkembangan Industri Halal di Era Generasi Z

15 Mei 2023   19:31 Diperbarui: 28 Mei 2023   21:25 145
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Industri halal seringkali menghasilkan produk (barang dan jasa) yang sesuai dengan peraturan agama Islam atau Syariah. Definisi ini muncul karena permintaan akan produk dan layanan halal trending di seluruh dunia. 

Dahulu, industri halal dapat dikaitkan dengan ekonomi islam, mengingat ekonomi halal dikenal jauh lebih awal daripada industri halal. Ekonomi halal terdiri dari sektor-sektor yang produk dan layanan utamanya secara struktural dipengaruhi oleh nilai-nilai Islam, gaya hidup konsumen, dan praktik bisnis. Lebih lanjut dicatat bahwa terminologi ekonomi hal mencakup ekonomi Islam dan industri halal. 

Industri halal menjadi tren global saat ini. Hal ini membuktikan masa depan industri Halal yang terus berkembang dari tahun ke tahun. Saat ini Indonesia merupakan negara dengan penduduk muslim terbesar di dunia dan menurut Royal Islamic Strategic Studies Center (RISSC) atau MABDA bertajuk The Muslim 500 Edisi 2022, 231,06 juta penduduk Indonesia beragama Islam. 

Angka itu setara dengan 86,7 persen dari total penduduk Indonesia. Populasi Muslim Indonesia juga mencapai 11,92% dari total populasi dunia, yang setara dengan 7,94 miliar orang, menurut data PBB. Menurut laporan (State of The Global Islam Report, 2019), ada sekitar 1,8 miliar Muslim di Indonesia yang menjadi konsumen industri halal.  Global Islamic Economy Indicator dengan sebesar 49. Indonesia juga menempati peringkat ke-5 dalam Top 10 Islamic Finance, dalam ke-4 dalam Top 10 Muslim 10 Muslim-Friendly Travel, dan peringkat ke-3 dalam Top 10 Modest Fashion. Sementara itu, untuk sector Halal Food, Media and Recreation, dan Pharma and Cosmetics, Indonesia tidak masuk ke dalam peringkat 10 besar.   

Namun sangat disayangkan potensi industri halal Indonesia belum terealisasi sepenuhnya. Data industri menunjukkan masih sangat sedikit industri halal di Indonesia. Berdasarkan penilaian yang tercantum dalam (State of the Global Islam Report, 2019), Indonesia berada di urutan ke-5 dalam kategori Top 15Disparitas ini membuat Indonesia masih kesulitan sebagai pemasok pasar global untuk industri halal. Sudah saatnya Indonesia melangkah dan menjadi role model industri halal dunia. Bahkan pemerintah berharap Indonesia bisa menjadi pusat industri halal dunia. Dengan segala potensi yang dimiliki Indonesia, industri halal harus dioptimalkan untuk membangun perekonomian dan mensejahterakan kehidupan masyarakat, karena industri halal memiliki peran yang sangat strategis dalam perekonomian. 

Tentu hal ini membuat kita miris, mengingat Indonesia merupakan negara dengan penduduk muslim terbesar di dunia. Jumlah penduduk muslim yang besar belum berhasil menjadikan Indonesia sebagai pemasok barang halal dunia. Hal ini tercermin dari tidak masuknya Indonesia dalam peringkat 10 besar di semua bidang industri halal. Padahal, makanan halal yang menjadi kebutuhan dasar seorang muslim di Indonesia tidak bisa terpenuhi. Jika kita cermati, terdapat jarak yang cukup besar antara potensi dan realitas industri halal di Indonesia. 

Disparitas ini membuat Indonesia masih kesulitan sebagai pemasok pasar global untuk industri halal. Sudah saatnya Indonesia melangkah dan menjadi role model industri halal dunia. Bahkan pemerintah berharap Indonesia bisa menjadi pusat industri halal dunia. Dengan segala potensi yang dimiliki Indonesia, industri halal harus dioptimalkan untuk membangun perekonomian dan mensejahterakan kehidupan masyarakat, karena industri halal memiliki peran yang sangat strategis dalam perekonomian.  

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun