Mohon tunggu...
setyagi agus murwono
setyagi agus murwono Mohon Tunggu... Wiraswasta - maju bersama

laki-laki

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Ken Arok Pembuat Sejarah

18 Juni 2021   05:25 Diperbarui: 18 Juni 2021   05:26 108
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Kalau kita sampai tewas disini di terkam harimau, kasihan Guru dan murid-murid di pertapaan," kata Ranu. Mereka sekarang tidak bisa kemana-mana, karena pertapaan itu dijaga prajurit Kediri. "Kita yang telah berhasil lolos dari penjagaan itu harus dapat mencari bantuan adi," kata Patra.

"Marilah kakang kita lanjutkan perjalanan ini," kata Ranu. Sebaiknya begitu adi, semakin cepat sampai perbatasan, semakin cepat kita mendapatkan pertolongan. "Tetapi kakang, apakah orang Tumapel mau membantu kita," kata Ranu.

Aku tidak tahu adi, apakah orang-orang Tumapel mau dan berani untuk membantu kita. "Karena Tumapel itu masih bawahan kerajaan Kediri, apa berani mereka membantu kita," kata Ranu. "Aku juga bingung adi," kata Patra. "Tapi tak ada tempat terdekat dari Kediri yang dapat kita minta bantuan selain Tumapel," kata Patra.

"Kenapa Tumapel kakang yang kita tuju untuk minta bantuan," kata Ranu. "Saya dengar banyak pertapaan yangg mengungsi ke Tumapel," kata Patra. Jadi kemungkinan di Tumapel, orang-orang yang mengungsi itu di terima dengan baik. Mudah-mudahan kakang, kita disana dapat diterima dan mendapatkan bantuan. Ya adi mudah-mudahan.

Kita naik tebing ini adi nanti sampai atas ada jalan menurun, tidak jauh dari situ sudah perbatasan Kediri dan Tumapel. "Kakang tahu jalan menuju Tumapel," kata Ranu. Saya pernah diajak guru berkunjung ke sahabatnya di panawijen. "Siapa itu kakang," tanya Ranu. Kalau saya tidak salah ingat, pertapaan Mpu Purwanatha, kata Patra. Oh iya kakang saya ingat, guru pernah bercerita kalau mempunyai sahabat di Tumapel, Mpu Purwanatha.

Berlanjut ke Halaman 15

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun