Mohon tunggu...
Garda Nusantara
Garda Nusantara Mohon Tunggu... Pendorong Kemajuan Nusantara

Pengamat, Pemerhati, Pendorong, Pemeduli Kemajuan Nusantara

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur

PNM Dorong Nilai Tambah Usaha Perempuan Probolinggo lewat Klasterisasi Olahan Jagung

24 Agustus 2025   13:38 Diperbarui: 27 Agustus 2025   15:34 54
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kaum perempuan nasabah PNM Mekaar berpose sebelum dimulai training pengolahan jagung. bersama Pemcab PNM. Sumber dok PNM

Ia juga menambahkan bahwa strategi klasterisasi usaha telah terbukti mampu meningkatkan efisiensi, produktivitas, hingga daya tawar produk di pasar.

Belajar Sambil Praktik

Pelatihan yang dipandu tim PKU PNM Probolinggo, Ken Suryo dan Fany, berlangsung dengan interaktif. Para peserta tidak hanya mendengarkan teori, tetapi langsung praktik mengolah jagung menjadi marning. Suasana hangat terlihat saat ibu-ibu saling membantu dalam proses penggorengan, pencampuran bumbu, hingga pengemasan sederhana.

Salah satu peserta, Ibu Sulastri yang sekaligus menjadi tuan rumah kegiatan, mengaku sangat terbantu dengan adanya pelatihan ini.

“Biasanya jagung saya langsung dijual mentah, harganya tidak seberapa. Setelah tahu cara bikin marning, saya jadi lebih semangat. Modalnya kecil, tapi bisa jadi camilan yang laku dijual di warung atau titip di toko. Untungnya lumayan buat nambah kebutuhan sehari-hari,” ungkapnya dengan mata berbinar.

Dukungan Program

Dukungan untuk program ini juga datang dari Jakarta. L. Dodot Patria, Sekretaris Perusahaan PNM, menegaskan bahwa pemberdayaan perempuan melalui klasterisasi merupakan strategi penting PNM untuk memperkuat ekonomi berbasis komunitas.

“PNM percaya bahwa usaha mikro bisa menjadi tulang punggung ekonomi nasional bila dikelola secara kolektif. Produk olahan lokal seperti marning jagung memiliki potensi besar, bukan hanya untuk pasar domestik, tetapi juga berpeluang menembus pasar yang lebih luas. Klasterisasi membuat ibu-ibu nasabah lebih percaya diri, mandiri, dan saling menopang dalam perjalanan usahanya,” ujar Dodot.

Menurutnya, keberhasilan program ini akan menjadi model yang bisa direplikasi di berbagai daerah lain yang memiliki potensi serupa.

Lebih dari Sekadar Produksi

Kegiatan ini bukan hanya tentang bagaimana mengubah jagung menjadi marning, tetapi juga bagaimana membangun ekosistem usaha yang berkelanjutan. Melalui pendekatan klasterisasi, para nasabah tidak berjalan sendiri, melainkan dalam kelompok yang saling mendukung, berbagi pasar, hingga mengakses peluang lebih besar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun