Foto mobil bak terbuka (pick up) berwarna kuning mampir di grup WhatApps keluarga saya. Bentuknya agak berbeda dengan mobil yang beredar di jalanan.
Ini Morita, mobilnya Mas Rito, buatan sendiri pakai mesin sepeda motor, begitu keterangan yang menyertai foto.
Wah, ternyata itu mobil pick up rakitan Surito, teman sepermainan semasa tinggal di Desa Dlangu, Kecamatan Butuh, Kabupaten Purworejo.
Sejak dulu Rito memang Rito kreatif dan suka membuat sendiri mainan atau barang-barang lain menggunakan kayu. Bakatnya makin terlihat saat masuk STM Negeri Purworejo.
Sebagai tukang kayu, Surito (47 tahun) membutuhkan alat transportasi untuk mengangkut kayu atau kusen. Saya tahu sifat Rito yang tak gampang menyerah dengan keadaan: kalau nggak bisa beli mobil ya buat sendiri. Saya yakin kalau Rito membutuhkan helikopter, pasti akan merakit sendiri helikopter itu.
Sudah lama saya tidak bertemu dengan Rito. Sekarang ia tinggal di Desa Bugel, Kecamatan Bagelen, Kabupaten Purworejo.
Selain menekuni profesi sebagai tukang kayu, nampaknya Rito sekarang sudah merambah menjadi tukang las.
"Tani juga, apa aja oke lah," kata Rito lewat percakapan di Whatapps.
Rito mengaku menggunakan mesin motor Kymco saat membuat mobil bak terbuka. Sementara, empat rodanya dari bekas motor Vespa. Bodinya dari kayu? tanya saya. "Dari besi lah," jawabnya.
Morita dirakit Rito setengah tahun lalu selama tiga bulan. Ukurannya memang lebih kecil dari mobil bak terbuka pada umumnya. Tapi, Rito mengklaim mobilnya mampu mengangkut 11 galon berisi air mineral. Morita bisa berjalan dengan kecepatan 40 km/jam.
Saat saya tanya berapa uang yang dihabiskan untuk merakit Morita. "Nggak modal. Modal mikir saja," jawabnya. Sayang percakapan kami harus terhenti karena Rito harus mengantarkan kusen pesanan, tentu saja menggunakan Morita.
Ah, jadi pengin pulang kampung ke Purworejo, mampir ke rumah Surito, mencoba naik Morita.