Mohon tunggu...
Servasius Hayon
Servasius Hayon Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Anak Pertama dari tiga bersaudara

Tinggal di Sangatta, Kab. Kutai Timur. Memiliki darah Flores Timur dari Bapak Mama. Pemalas yang suka menulis, khususnya puisi.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Pertengkaran

11 Juni 2019   08:27 Diperbarui: 11 Juni 2019   08:40 43
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://unsplash.com

Pukul 23.46. Kusisipkan kecupku di saku kemejamu.

Pertengkaran tadi bermula dari kata tanya "mengapa"

dan "ke mana". Emosi yang membeludak

menyediakan kata selesai. Kita berlanjut dalam

diam. Setelah lebih dari 10 menit, aku pamit pulang.

Dengan mata berkaca-kaca kau mengantarku

ke muka pintu. Aku melirikmu dengan hati

meleleh bagai air mata. Tapi tidak ada kata

selamat malam. Malam meyakinkan kita akan

kebisuannya.

***

Aku tak bermaksud mengeluarkan tanya "mengapa"

dan "ke mana". Aku tahu itu zona terlarang.

Tiap orang punya ruang pribadi yang tak terjamah.

Dan aku salah melangkah. Tapi asal kau tahu.

Kerinduan datang seperti hantu yang menekan.

Membisikkan apa yang kutakutkan. Aku kira

malam ini akan penuh keromantisan. Dua tanya

itu hanya titik pemanasan. Setelah menutup pintu

aku menangis di baliknya.

***


Kemarahan sebenarnya adalah hal asing.

Aku pernah berjanji mencintaimu tanpa marah.

Namun aku ingkar. Dengan emosi

aku memperlihatkan diri sebagai

laki-laki payah. Di jalan pulang

kutulis namamu di tubuh angin malam.

Besok aku akan datang minta maaf.

Aku percaya selalu ada ruang

membangun kembali.

2019

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun