Mohon tunggu...
Riecki Serpihan Kelana Pianaung
Riecki Serpihan Kelana Pianaung Mohon Tunggu... Karyawan Swasta -

"Hidup hanya berkelana dari sebuah serpihan untuk "menuju" mati" ____________________________________ @rskp http://www.jendelasastra.com/user/riecki-serpihan-kelana-pianaung https://domainxx.blogspot.co.id/ https://www.youtube.com/watch?v=M11_fpnT5_g&list=PL1k1ft1F9CCobi2FMkdqQ6H4PFFWPT--o&index=2 https://www.evernote.com/Home.action#n=c9ce48a1-38c2-4b2b-b731-c340d3352d42&ses=4&sh=2&sds=5&

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Wajah Tuan Tak Pernah Renta

22 Oktober 2016   04:11 Diperbarui: 22 Oktober 2016   04:31 164
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Image result for ilusi penyair membaca (www.pinterest.com)

Di bangku tua ini, sesaat menikung lembaran hari

Yang tergores wajahmu kala engkau merupa dewa

Hingga saatnya engkau duduk di pucukpucuk tunas negeri

Yang telah lebam dikoyak oleh kalungkalung tuntutan

Tetapi engkau masih setia ditengah ketidaksetiaan angin

Yang meniup sepoisepoi negeri,  konon dirundung musim bertaring

Melumat  alunan seruling sang biduan malam yang  nyaring

Seharusnya tirakatlah dalam sepi di goa yang tak berpenghuni

Wajah tuan tak pernah renta, di ujung  kanvas  sejarah

Lalu tuan beringinan  negeri ini berdarah serumpun sanak sedarah

Petirahan tuan penuh dengan luka kelam, tentu tuan bukan penyamun

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun