Mohon tunggu...
Riecki Serpihan Kelana Pianaung
Riecki Serpihan Kelana Pianaung Mohon Tunggu... Karyawan Swasta -

"Hidup hanya berkelana dari sebuah serpihan untuk "menuju" mati" ____________________________________ @rskp http://www.jendelasastra.com/user/riecki-serpihan-kelana-pianaung https://domainxx.blogspot.co.id/ https://www.youtube.com/watch?v=M11_fpnT5_g&list=PL1k1ft1F9CCobi2FMkdqQ6H4PFFWPT--o&index=2 https://www.evernote.com/Home.action#n=c9ce48a1-38c2-4b2b-b731-c340d3352d42&ses=4&sh=2&sds=5&

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Jika Kita Terusik

2 November 2016   04:27 Diperbarui: 2 November 2016   04:45 18
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar morning meditation

Binar ufuk pagi bermadah, lenting di kuncup cakrawala

Malam melipat esok dengan setangkup hari yang terziarah

Untuk setiap pejalan kaki  yang lesu di simpang ngarai

Tetapi tutur telah menyimpang saling silang meneggarai

Jika kita terusik dari sarang  penyamun di ruas tenggara

yang berkoar tentang mantra yang suci penunjuk arah

sebaiknya kita duduk sama rata menilam genta cahaya fajar

dan berdiri di tikungan sambil menikung rima mengucap remah

kita bukan cahaya

tetapi kita adalah cahaya dikeremangan

kita tak sepaham

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun