Mohon tunggu...
Riecki Serpihan Kelana Pianaung
Riecki Serpihan Kelana Pianaung Mohon Tunggu... Karyawan Swasta -

"Hidup hanya berkelana dari sebuah serpihan untuk "menuju" mati" ____________________________________ @rskp http://www.jendelasastra.com/user/riecki-serpihan-kelana-pianaung https://domainxx.blogspot.co.id/ https://www.youtube.com/watch?v=M11_fpnT5_g&list=PL1k1ft1F9CCobi2FMkdqQ6H4PFFWPT--o&index=2 https://www.evernote.com/Home.action#n=c9ce48a1-38c2-4b2b-b731-c340d3352d42&ses=4&sh=2&sds=5&

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Intan Manikam Putri Permata

15 November 2016   19:11 Diperbarui: 15 November 2016   19:16 101
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar B.O.M Samarinda https://detik.com

Bagai gugur sehelai daun teruntai  melayang

Terpeluk tanah  basah , melinangkan gerimis malang

Meruah di tembok dan tebing yang bengis durhaka

Engkau luruh nak,,,ke pangkuan bumi  Khalam



Intan manikam putri permata , buah cinta ayah bundamu

Seceruk  hati tak mungkin kau membayang, engkau masih papah

Di punggung bundamu  dengan lentik jemari mungilmu

Gelitik binar tawamu  mencekau kedamaian di dada ayahandamu



Belum waktunya untukmu nak,, mengenal wajah- wajah tirus

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun