Mohon tunggu...
Serlly Nurlita
Serlly Nurlita Mohon Tunggu... Penulis - Author

Menulislah dari hati

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Memasak Bersama Koko

15 Agustus 2020   03:49 Diperbarui: 15 Agustus 2020   03:39 50
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Fiksiana. Sumber ilustrasi: PEXELS/Dzenina Lukac

Koko punya hobby memasak. Apapun yang dimasaknya, selalu jadi hidangan lezat bak restoran mewah. Mulai dari ikan, daging, ayam, cumi-cumi dan sebagainya. Kali ini, dia mengajak Kaka, saudara kembarnya, untuk membantunya memasak. 

"Hari ini kita akan masak bersama. Kamu harus perhatikan baik-baik. Biar jadi jago masak seperti diriku," kata Koko.

Kaka mengganggukkan kepala tanda setuju. Memang selama ini dirinya hanya tahu makan saja. Koko yang masak dan Kaka yang menyantap habis masakan.

"Kali ini, kita masak yang sederhana saja. Ikan goreng, sayur, dan sambal. Pertama, kita buat ikan goreng dulu," jelas Koko.

"Ikan goreng, boleh tanya?" tanya Kaka.

"Boleh. Silahkan," jawab Kaka.

"Kenapa ikan hidup di laut?" tanya Kaka.

Koko mengeryitkan dahi mendengar pertanyaan Kaka. Kemudian menjawabnya.

"Karena di laut tidak ada kucing. Sudah, kita lanjut masaknya," jawab Koko melotot.

Koko menyuruh Kaka menyuci ikan dan membumbuinya terlebih dahulu. Dengan bumbu yang disebutkannya. Kaka mengikuti instruksi Koko. Saatnya menggoreng ikan.

Kaka memasukkan satu per satu ikan ke dalam wajan yang berisi minyak goreng. 

"Menurutku, kalau goreng ikan tidak boleh kepala ikan saling berhadapan. Harus selang-seling," jelas Kaka.

"Maksudnya?" tanya Koko bingung.

"Kalau gorengnya berhadapan, mereka bisa ngobrol di wajan. Gawat lah," jelas Kaka.

"Ngawur!" sewot Koko.

Sementara menggoreng ikan, Koko mempersiapkan sayur kacang panjang. Koko memotong sayur itu menjadi lebih kecil dan mencucinya terlebih dahulu.

"Habis ikan goreng, kita masak sayur kacang panjang," kata Koko.

"Kacang panjang! Kacang pendek, Ko. Lihat dong, kacangnya sudah kamu potong kecil-kecil. Makanya, jadi kacang pendek," ucap Kaka.

"Aduh! Terserah lah," kata Koko sambil menepuk jidatnya menahan kesal.

Tak lama, Koko menyicum rada gosong dari arah wajan.

"Cepat angkat ikannya! Gosong!" seru Koko.

Kaka segera mengangkat ikan goreng yang mulai berwarna agak hitam.

"Aduh! Rada gosong. Tidak apa-apalah, jadi eksotik," kata Kaka.

"Besok, kamu tidak usah belajar masak dengN saya lagi!" kata Koko kesal.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun