Mungkin itu sebabnya, banyak orang akhirnya memilih diam. Tidak lagi terlalu aktif. Tidak lagi terlalu peduli. Karena semakin banyak berbuat, semakin besar pula peluang untuk disalahpahami.
Namun aku tahu, aku bukan tipe orang yang bisa begitu saja berhenti peduli. Karena itu bukan aku. Aku tetap akan melakukan yang aku bisa, walau kadang harus terluka dalam dulu dalam diam.
Aku Tidak Akan Menyesal
Meski semua ini menyakitkan, aku tidak menyesal. Karena aku tahu, aku sudah jujur pada diriku sendiri. Aku tidak membohongi hati. Aku sudah berusaha, sekuat yang aku bisa. Aku tidak berpura-pura menjadi orang lain. Aku hanya menjadi aku, dengan segala yang aku mampu.
Jika pada akhirnya tetap tidak dihargai, maka biarlah waktu yang menjawab. Aku tidak ingin hidup dalam kemarahan. Aku tidak ingin menjadikan pengalaman ini sebagai alasan untuk menjadi malas untuk berbuat sesuatu dan tertutup.
Sebaliknya, aku ingin pengalaman ini menjadi pengingat. Bahwa menghargai orang lain itu sangat penting. Karena kita tidak pernah tahu seberapa besar seseorang telah berjuang  untuk melakukannya walaupun dalam diamnya.
Untuk Diri Sendiri, Terima Kasih Telah Bertahan
Tulisan ini, lebih dari sekadar curahan hati, adalah bentuk penghargaan untuk diriku sendiri. Karena meskipun dunia kadang tak peduli, aku harus tetap peduli pada diriku sendiri.
Terima kasih, karena sudah bertahan sejauh ini. Terima kasih karena tidak menyerah, walau lelah. Terima kasih karena tetap memilih kebaikan, meski tak selalu mendapat balasan yang baik.
Aku memang tidak sempurna. Tapi ia sudah melangkah sejauh ini tanpa menjatuhkan siapapun, tanpa mengorbankan prinsip, dan tanpa membalas dengan luka.
Dan itu sudah cukup.
Penutup:Â
Biarkan Kebaikan Bicara Lewat Waktu
Tidak semua hal butuh dibuktikan sekarang. Ada hal-hal yang memang hanya bisa dinilai oleh waktu. Mungkin saat ini, mereka tidak melihat. Tapi kebaikan tidak pernah sia-sia. Ia akan menemukan jalannya sendiri, entah dalam bentuk ketenangan batin, atau balasan yang datang di waktu yang tak terduga.