Mohon tunggu...
Seri Bulan Siregar
Seri Bulan Siregar Mohon Tunggu... Hanya warga sipil biasa

Mengabadikan setiap moment dalam bentuk tulisan. (⚠️ Blog ini bersisi tulisan random berupa Artikel, Cerpen dan puisi) Terima kasih yang berkenan mampir dan membaca 🙏

Selanjutnya

Tutup

Diary

Perkenalan Singkat: Tentang Saya

4 Juni 2025   19:18 Diperbarui: 4 Juni 2025   19:18 177
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Poto sendiri di pantai Aloha Pantai Indah Kapuk Dokumentasi Pribadi 

Horas. Selamat datang di lapak saya. Perkenalkan nama saya sejak lahir dan  di KTP adalah Seri Bulan Siregar, biasa disapa Bulan. Pernah ada yang menanyakan kenapa harus 'Seri' kenapa tidak 'Sri'. Maka saya akan menjawabnya karena saya orang Batak. Dimana pelafalan huruf e dibaca jelas. Sementara nama Sri itu lebih ke nama Jawa. Ya, gak? 

Jika ada yang bertanya apa arti nama itu, tentu jawabannya simpel. Karena saya lahir pada saat malam hari ketika bulan berseri-seri, dan tentu di dalamnya ada juga harapan orang tua agar selalu menjadi bulan yang selalu bersinar/berseri-seri agar bisa menerangi gelapnya malam.

Saya Lahir dan tumbuh di kampung yang penduduknya masih sedikit, bahkan hingga sekarang, terhitung jari tangan dua orang. Sangat jauh di pedalaman sana, saking jauhnya sehingga tidak terdeteksi di google maps. Kalaupun ada itu saya sendiri yang buat, hahah.

Screenshot Maps Desa Simambal Dokumentasi Pribadi 
Screenshot Maps Desa Simambal Dokumentasi Pribadi 

Karena berasal dari pedalaman sana, saya sudah terbiasa dengan hal-hal tentang alam, selama ini alam seolah sudah menjadi sahabat baik. Hal sederhana itu tentu saya sadari ketika tidak lagi berada di kampung halaman. 

Desa Simambal kecamatan Dolok Kabupaten Padang Lawas Utara Dokumentasi Pribadi 
Desa Simambal kecamatan Dolok Kabupaten Padang Lawas Utara Dokumentasi Pribadi 

Alam itu tidak akan dendam jika kita tidak kejam. Alam juga tidak akan murka dan memberi bencana jika kita tidak serakah dan merebut semuanya. Memahami hal sederhana itu bahkan sering tidak di sadari padahal ada sebab tentu akan ada akibat. Kenapa membahas itu di awal perkenalan? Karena ingin menyampaikan keresahan apalagi sering melihat langsung bagaimana api berkobar melalap hutan belantara, bagaimana longsor melanda dan banyak hal lainnya yang sering saya perhatikan sejak dulu.

Orang tua berprofesi sebagai petani, matahari sudah menjadi sahabat bagi mereka, halnya hujan sudah menjadi teman bagi mereka, saking perhatiannya hujan pernah datang bergerombolan untuk menyuruh ayah Umak yang bercengkerama dengan padi agar istirahat dulu. Saya selalu bertanya dalam hati, seberapa bosan mereka dengan pekerjaan itu apalagi sampai bertahun-tahun. Seberapa kuat mereka dengan beratnya beban yang dipikul dari tahun ketahun.  Tidak bisa dibayangkan, namun terlihat nyata di depan mata. Itu semua mereka lakukan demi anak-anak yang merupakan Amanah Tuhan pada mereka.

 Hal utama yang mereka perhatikan tentunya adalah PENDIDIKAN, ayah pernah mengatakan bahwa "Kami tidak memiliki harta untuk diwariskan, maka kami berusaha keras untuk menyekolahkan kalian agar punya bekal ilmu pengetahuan, hanya itulah yang bisa kami wariskan kelak".

Soal pendidikan, saya juga pernah bersekolah, menganyam ilmu pengetahuan demi mengukir arah masa depan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun