Mohon tunggu...
Septyan Hadinata
Septyan Hadinata Mohon Tunggu... buruh

Ikhlas bersama sabar dalam mengembara di dunia

Selanjutnya

Tutup

Bahasa

Poe Ibu ala KDM;Antara Kretivitas Bahasa dan Kekeliruan Makna

7 Oktober 2025   06:28 Diperbarui: 7 Oktober 2025   06:28 74
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bahasa, dalam konteks kebijakan, bukan sekadar medium penyampaian pesan, melainkan juga cermin kearifan. Ketika bahasa disalahgunakan atau dipelintir untuk kepentingan teknis, yang hilang bukan hanya kejelasan makna, tetapi juga identitas budaya yang melekat padanya.

Penutup

"Po Ibu" seharusnya mengingatkan kita pada kasih seorang ibu --- bukan pada kewajiban menyumbang seribu rupiah. Jika nama sebuah program lebih ramai diperdebatkan daripada tujuannya, berarti ada yang keliru dalam cara berbahasa kita.

Kebijakan yang baik harus dibungkus dengan bahasa yang arif.  Perbuatan boleh usai, tetapi kata-kata akan abadi meninggalkan maknanya.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun