Hiroshima Dalam Gapitan Nestapa
Karya: Septian Dwi A.
Tak ku sangka angin tiba-tiba datang dengan kencang
Menebar jaring laba-laba awan yang membentang
Kelembapan udara merapat saling melekat
Titik-titik hitam di angkasa semakin dekat
Seorang bocah laki-laki kecil menanam peledak di dasar sebuah lantai
Hingga berhamburan debu yang melalap segalanya menjadi gontai
Senyum geisha sirna seketika
Tiada berdaya berharap di tengah malapetaka
Air-air yang mengalir bak menjadi anyir
Sakurapun kini merubah dirinya menjadi jelaga
Tangis getir peristiwa dalam dakapan duka
Sedang aku di sini bertanya, kemana perginya nuraga?
Pesawat kertas yang angkuh terbang diatasnya
Membawa pesan kemenangan yang tiada guna
Dalam kembara ke tanah yang berikrar sampah
Adidaya dalam desakan sumpah marah
Dan ketika enam dan sembilan Agustus tiba
Pada mofuku hitam yang bercucuran air mata
Mengarung dupa melambung tinggi ke nirwana
Mengabadikan Hiroshima dalam gapitan nestapa
Blitar, 10 Agustus 2021