Mohon tunggu...
Septiana tia
Septiana tia Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Gajah Kampung

15 April 2018   07:45 Diperbarui: 15 April 2018   08:58 262
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Adat penghulu berpadang luas dan beralam lapang
Bagai Bung Karo dan Bung Hatta, mereka yang kami inginkan

Angguk anggak geleng mau, unjuk tidak diberikan

Itulah kalian semua, wahai Tuan Berdasi

Yang berlenggang di atas singgasana

Tak air peluh diurut, tak air talang dipancung

Hal itu membuat kami semakin benci kepada kalian semua

Di alang bagai memengat, karena kami akan menuntut piutang kalian

Kalian mungkin berpikir, kalian bagai menyimpan api dalam sekam?
TIDAK! Kalian sudah salah besar!

Kalian itu bagai meletakkan api di bubungan

Asal kalian tahu Wahai Tuan Berdasi

Bondong air bondong dedak

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun