Mohon tunggu...
Khairul Rizal
Khairul Rizal Mohon Tunggu... Tutor - Tutor ,pendaki

Dalam otak kata kata bersarang melalui lisan dan jari kata kata dihasilkan

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Di Mata Taqdir Kita Sia-Sia

20 Mei 2020   00:43 Diperbarui: 20 Mei 2020   20:50 71
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Tapi percayalah, jika semesta san taqdir memberi ku pilihan, aku ingin menghapus dua kalimat sadis ini dalam dimensi kehidupan

Akhirnya, akhir dari cerita kita sudah sampai di titik akhir

Setidaknya kita pernah mencoba

Setidaknya kita pernah berjuang

Setidaknya kita pernah merasakan pahit dan getirnya suatu hubungan

Intinya, kalimat setidaknya pun sangat ingin aku gantikan dengan kalimat sebaiknya

Akhir cerita, kita kalah

Kita harus menyerah 

Mungki kita terlalu bersinergi untuk saling memiliki 

Mungkin juga kita terlalu bersikeras terhadap ingin kita

Tanpa pernah kita pikirkan

Ternyata dimata taqdir kita ini sia sia

Meskipun usaha kita lebih dari segalanya

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun