Mohon tunggu...
Sendi Suwantoro
Sendi Suwantoro Mohon Tunggu... Mahasiswa - Ketua SEMA FTIK IAIN Ponorogo 2023/2024

Jangan pernah meremehkan orang walaupun bersalah jangan memandang diri sendiri ketika punya kelebihan

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Petani Indonesia: Pahlawan Pangan yang Terbelenggu

4 Februari 2024   13:47 Diperbarui: 4 Februari 2024   13:50 62
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Petani  Pahlawan yang menopang kehidupan bangsa, penjaga ketahanan pangan, dan tulang punggung ekonomi pedesaan. Ironisnya, pahlawan ini terbelenggu dalam lingkaran kemiskinan, terhalang akses pupuk yang seharusnya menjadi penunjang utama kesuksesan mereka.

Di satu sisi, pemerintah gembar-gembor tentang swasembada pangan, lumbung padi, dan peningkatan produksi. Di sisi lain, jeritan petani menggema, terbungkam oleh tingginya harga pupuk yang tak terjangkau. Pupuk subsidi, harapan di tengah keterbatasan, tak selalu mudah diakses. Antrean panjang, kelangkaan, dan sistem pendistribusian yang tak transparan menjadi momok menakutkan bagi para petani.

Baca juga: Petani 2024

Harga pupuk non-subsidi melambung tinggi, bagaikan langit yang tak terjangkau. Bagi petani kecil, modal menjadi sandungan utama. Terjebak dalam lingkaran hutang, mereka bergantung pada tengkulak yang menawarkan pupuk dengan harga selangit, menjerat mereka dalam lilitan utang dan ketergantungan.

Pupuk adalah nyawa bagi tanaman, ibarat amunisi bagi prajurit dalam pertempuran melawan hama dan penyakit. Tanpa pupuk, hasil panen terancam, ketahanan pangan goyah, dan pahlawan pangan ini terjerumus dalam kubangan kemiskinan.

Pemerintah, sebagai pemegang kendali, harus bertindak tegas. Subsidi pupuk harus tepat sasaran, didistribusikan secara merata dan transparan, tanpa celah bagi penimbunan dan penyelewengan.

Penguatan edukasi dan pendampingan bagi petani juga tak kalah penting. Petani perlu dibekali pengetahuan tentang penggunaan pupuk yang tepat dan efisien, serta alternatif pupuk organik yang ramah lingkungan.

Membangun infrastruktur pertanian yang memadai, seperti jalan dan irigasi, akan memperlancar akses pupuk dan hasil panen, meminimalisir biaya produksi, dan meningkatkan kesejahteraan petani.

Mari kita ubah paradigma. Petani bukan sekadar objek pembangunan, tapi pahlawan yang harus diberdayakan. Memberi mereka akses pupuk yang mudah dan terjangkau adalah langkah awal untuk mewujudkan kedaulatan pangan dan memakmurkan pahlawan-pahlawan bangsa ini.

Pemerintah, industri pupuk, dan seluruh elemen masyarakat harus bersinergi:

1. Memastikan pupuk subsidi tepat sasaran dan mudah diakses.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun