“Eh, tumben banget loh pulang cepat”. Gio melotot penasaran.
“Iyanih, mungkin ada yang penting.” Jawab Rasya.
“Yaudah, hati-hati ya dijalan. Kami masih mau lanjut dulu nih disini”. Boy melambaikan tangan kepada Rasya.
Sesampainya di rumah, Rasya begitu kaget melihat gadis ekor kuda sudah ada dirumah.
“Ma, aku pulang. Eh, tunggu-tunggu.. Kog ada gadis ekor kuda di rumah kita, ma?”
“Kog gadis ekor kuda, sih? Tanya mama kepada Rasya dengan nada heran.
“Habisnya ma, rambutnya dikepangin gitu. Ya, aku panggil ekor kuda deh.” Rasya menjawab pertanyaan mamanya seraya meledek Ellen.
“Jadi gini, Rasya. Ellen akan mengajarimu pelajaran di sekolah” Jawab ibu Rasya.
“Yah, ma. Aku kan bisa belajar sendiri, atau belajar sama geng the okay, ma. Kog harus sama gadis ekor kuda ini, ma?” Rengekan Rasya kepada ibunya.
“Mama ga mau tau, Rasya. Ini solusi terbaik yang udah mama bicarakan kepada ibu Sara supaya kamu belajar dengan Ellen. Sudah tiga kali kamu dapat nilai pre-test nol. Mau ditaruh dimana muka mama? Mama ketua yayasan sekolah, punya anak semata wayang dapat nilai segitu, hah?” Mama menasihati Rasya dengan tegas.
“Yaudah deh ma.” Lanjut Rasya sembari kesal.