Mohon tunggu...
Selvi Sugiarti
Selvi Sugiarti Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup

Pria Tampil Wangi dan Kinclong Kenapa Tidak?

19 Januari 2016   21:11 Diperbarui: 19 Januari 2016   21:18 50
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gaya Hidup. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Pria yg tampil rapi, necis, keren kinclong lantaran tubuh yg serius dirawat disalon atau tempat perawatan lainnya, lengkap dgn busana dan perlengkapannya yg benar-benar dipilih untuk menyempurnakan gaya acap disebut-sebut sebagai pria metroseksual. Berlebihankah keseriusan pria merawat diri dan penampilan semacam ini.. Wow...

Istilah creambath, menicure, pedicure, pacial, dan luluran kini tak lagi jadi monopoli kaum hawa. Bahkan lebih serius dan lebih rajin dari wanita kebanyakan, sebagian pria sekarang inu menjadikan perawatan tubuh ini sebagai perawatan tubuh ini sebagai rutinitas yg mesti dilakukan dgn berbagai alasan, entah karena tuntutan pekerjaan atau ya, memang suka aja tampil kinclong dan wangi macam ini. "Kegenitan" zaman membuat soal penampilan pria ini menjadi luas dan beragam, dan banyak melibatkan diskusi tentang maskulinitas pria dan "urf" alias kebiasaan yg berlaku disuatu masyarakat tertentu. 

Lelaki tetap lelaki...

Kenyataannya sekarang ini memang tak bisa dipungkiri bahwa kemasan atau disain luar suatu benda lebih jadi perhatian ketimbang isinya. "Misalnya saja disain handphone yg beraneka rupa itu, seringkali spesifikasinya tidak dibicarakan, tp orang melihat disainnya yg keren dan bagus, ini kira-kira yg bisa menggambarkan betapa seseorang sekarang ini lebih memperhatikan penampilan. Hanya saja memang belum ada penelitian khusu sejauh ini apakah pria DANDY yg suka dandan semacam itu lebih banyak dari pada dahulu. "Laki-laki pakai minyak wangi dari dulu suda ada. Lihat saja, produk minyak wangi khusus pria juga sudah ada dari dulu, yg justru jadi persoalan adalah bagaimana agar laki-laki ini tisak kewanita-wanitaan dan sebaliknya, wanita tidak kelaki-lakian, sebagaimana tuntunan syariah," sifat laki-lakian, apa itu pula ? Mungkin ini yg disebut maskulinitas. Tiap manusia punya unsur maskulin & feminim. Laki-laki tentu saja punya punya maskulinitas lebih besar ketimbang perempuan, keberanian, kekuatan fisik, agresif, logis, tak terlalu risau pada umur dan penampilan kerap diasosiasikan dengan sisi maskulinitas. Dihubungkan dengab maskulinitas juga profesi tentara, pemadam kebakaran, buruh bangunan, pebasket, petinju, dll. Namun, itu tidak menghilangkan formula umum bahwa tiap manusia ingin tampil indah. Lelaki sejati tetap ingin tampil rapi, tampan, & wangi, bukan ingin jadi ayu atau cantik. Namun, terkait dengan keinginan lelaki untuk tampil indah sekarang ini, sangat disayangkan sedang berlangsung pembauran defisini kecantikan pria dan wanita. "Dulu biasa kita bilang laki-laki dengan urat bertonjolan dan kulit yg tampak kasar adalah deskripsi ketampanan, bukan yg tangannya halus lembut seperti wanita. Persoalan saya lihat sekarang ini ada pergeseran ke arah sana, walau memang saya akui tidak SEMUANYA begitu, hanya untuk sejumlah profesi tertentu saja," 

Padahal, jika kaum pria mulai terobsesi ingin berkulit sehalus kaum hawa, misalnya, ya gawatlah sudah. Apalagi ingin pakai gincu segala. Jangan-jangan dia tak yakin lagi bahwa dirinya sebwnarnya seorang laki-laki. Susah membayangkan pria dengan obsesi semacam ini mau melenggang atau kerja dibawah terik matahari, atau melakukan pekerjaan lain yg menurut bobot maskulinitas lebih mencangkul disawah atau mengebor minyak dtengah samudra, misalnya...

Kebersihan dan kebutuhan...


Semua penyerupaan kepada permpuan (tasyabbuh bi nisaa) yg dilakukan laki-laki, dilaknat Allah, namun, lelaki tak dapat dikatakan menyerupai perempuan kalau yg dia lakukan itu masih termasuk yg "biasa saja" pantas, dan memang sesuai kebutuhan. masih sesuai kebutuhan juga jika diacara resmi, lelaki harus berusaha tanpil rapi, wangi, wajah tak berminyak, kuku bersih, sepatu bersih dan tersemir serta cocok dengan setelan baju dan celananya, tas yg ditentengnya juga mesti senuansa dan bersih. Dalan lingkup lebih privat, berdandan juga merupakan kebutuhan suami buat menyenangkan sang istri. "Istri kan senag kalau suaminya rapi, pulang harum, wajahnya bersih," lalu, untuk menunjang penampilan, bolehkah lelaki pergi kesalon tentu saja salon yg ditangani lelaki juga engga apa-apa " kan ALLAH juga suka kebersihan," 

Tak berlebihan....

Sesuai kebutuhan juga berarti tidak berlebihan. Apa pun, dalam islam, memang berlebih-lebihan itu tak boleh. jika seorang lelaki tak bisa kemana-man tanpa bawa cermin dan bedak, misalnya, tentu itu sudah berlebihan. ERROR... juga kalau suami jadi jauh lebih wangi, lebih rajin kesalon buat facial, creambath, luluran, pedicure, menicure ketimbang istrinya. 

Demikian juga kalau pria sampai gelisah dan terobsesi pada penampilannya sampai tak bisa melakukan apa-apa yg produktif sebelum penampilannya "sempurna" menurut ukurannya, kalua sudah begini, laki-laki harus mencurigai dirinya, jangan-jangan asa masalah dengan konsep dirinya dan kematanga jiwanya. Sifat terlalu gelisah pada penampilan, sebenarnya adalah sifat yg lazim dimiliki remaja. Dengan kata lain, pria dewasa yg masih terlalu gelisah debgan masalah penampilan dirinya, bisa jadi telah mengalami hambatan perkembangan (fiksasi).

Yg tak boleh juga diabaikan adalah "urf" ( tradisi atau kebiasaan masyarakat disatu daerah) yg bisa jadi berbeda satu dengan lainnya. Bila 'urf disuatu tempat sudah menyalahi syariah, tentunya jadi terlarang. Misalkan, disuatu negeri, laji-laki dan permpuan secara tradisi sudah biasa memakai cincin emas( misalnya sebagai tanda pengikat perkawinan). Namun, buat seorang laki-laki muslim, walau ia tinggal dinegeri tersebut, ia tetap tak boleh mengenakan cincin tersebut lantaran syàriah telah melarang laki-laki muslim mengenakan cincin emas. Jadi, syariah yg sifatnya universal harus tetap menjadi tolak ukur. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun