Parade Muharram 1447, Napak Tilas Penyepuhan Bambu Runcing

Menyambut tahun baru Islam 1447 H, Masjid Al Barokah Bambu Runcing, Parakan menyelenggarakan  Parade Muharram Bambu Runcing. Dengan mengusung tajuk "Napak Tilas Penyepuhan Bambu Runcing Parakan" sebagai bentuk penghormatan terhadap sejarah perjuangan para laskar dan masyayikh.
Seperti diketahui dalam sejarah perjuangan kemerdekaan, bambu runcing menjadi senjata para pejuang RI untuk kemerdekaan republik ini (sekitar tahun 1945).
Bambu Runcing didatangkan dari berbagai daerah dengan transportasi kereta api waktu itu, lalu disepuhkan oleh KH Subuki (tokoh Islam Parakan waktu itu) di daerah Kauman Parakan.

Acara ini digelar dari tanggal 26 - 28 Juni 2025.
Setelah melalui beberapa rangkaian acara seperti Qur'anan 30 Juz, Doa Akhir Tahun & Awal Tahun Hijriyah, Tawasul Masayikh & Tawasul Warga Jiron Masjid.
Lalu pengobatan gratis bagi warga sekitar Parakan, Ziarah Masyayikh Bambu Runcing.
Adapun acara puncak prosesi adalah hari ini Sabtu, 28 Juni 2025. Dimulai Mujahadah Sego Legi dan Banyu Wani.
Ritual ini menghidupkan kembali tradisi pemberangkatan laskar oleh para kiai dengan suguhan secara simbolik berupa sego legi (nasi manis) dan banyu wani (air keberanian).

Setelah itu dilanjutkan dengan Reka adegan Penyepuhan Bambu Runcing.
Menarik di sini karena kita disuguhi pertunjukan teatrikal spiritual yang menggambarkan penyepuhan bambu runcing oleh para kiai sebagaimana dilakukan pada masa perjuangan melawan penjajahan Jepang.

Ilustrasi ganbar Selsa

Gambar Selsa

Ganbar Selsa

Gambar Selsa

Bambu Runcing ini ada sejak 1945 yang telah disepuh oleh KH Subuki, ikut dikirab untuk diperlihatkan pada masyarakat

Gambar Selsa

Gambar Selsa

Gambar Selsa

Acara ditutup dengan Parade Muharram Bambu Runcing 1447 H yang merupakan parade budaya napak tilas penyepuhan sebagai simbol pelestarian nilai-nilai keislaman, perjuangan dan cinta tanah air.
Dengan diadakan acara ini, semoga masyarakat dan khususnya generasi muda paham bagaimana sejarah Penyephan Bambu Runcing yang dilakukan oleh KH Subuki, tokoh dari Parakan ini untuk sumbangsih perjuangan pada nusa dan bangsa.

Parakan, 28 Juni 25