tembakau mekar berbunga
saat aku pijakkan langkah menuju kotamu
aromanya memaksaku mengingat kuluman asmaramu
saat penyatuan raga tak jua tuntaskan dahaga merindu
puisipuisi mengalir
mengisahkan  luka penantian panjang
pada lelaki embun penyimpan teduh
pada belahan jiwa tempat hati bernaung
yang kini entah di mana
di kolong kota tua
ketika sore luruh di lembah sindoro
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!