Mohon tunggu...
Selly Mauren
Selly Mauren Mohon Tunggu... Freelancer - Penulis lepas

Writing is my daily journal. Welcome to my little blog. Hope the articles will inspire all the readers.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Artikel Utama

Cerpen: Seperti di Balik Tudung Saji Kini

1 Mei 2024   20:12 Diperbarui: 3 Mei 2024   19:20 199
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi keluarga makan bersama. Photo by Nicole Michalou via PEXELS.com 

Tidak berhenti sampai di makanan. Kebutuhannya yang lain pun langsung tersedia, asal dengan pinta saja. 

Entah bagaimana caranya, pasti terpenuhi. Wah, ini yang mereka bilang sosok malaikat baik yang dikirim Tuhan untuk menyayangi, melindungi, dan mencukupi. 

Entah akan bertemu sosok yang tulus sepertinya lagi ataukah tidak. Hanya Tuhan yang tahu. 

Pakaian seragam kusut, basah keringat, penuh noda tanah lumpur setiap pulang sekolah.

Disambut dengan omelan dan marah-marahnya. Padahal baru juga tiba di rumah. Perutku lapar. Nanti saja dimarahi setelah makan karena butuh banyak tenaga hanya untuk mendengar omelannya. 

30 menit mengomel dan selesai sudah. Secepat itu ledakan emosinya mereda. 


Wangi dari arah dapur menyelimuti seisi rumah. Aroma khas yang tidak bisa ditemukan dimanapun.  

"Nak... ayo makan", suara khas yang hanya dia yang mampu mengatakannya. Suara yang saat itu tidak disadari bahwa akan dirindukan suatu hari nanti.  

Sampul buku yang sobek diganti baru. Buku tulis yang hampir penuh digabung dengan yang baru. 

Pakaian seragam, sepatu, tas, atribut sekolah selalu bersih kinclong. Tak pernah sekalipun meragukan kekuatannya. 

Apalagi saat mencari barang tugas dari sekolah yang harus dibawa besok dan baru diberitahu sore atau malam sehari sebelumnya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun